Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/08/2020, 15:34 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Saat naik pesawat, semua penumpang pasti akan diberikan informasi oleh pramugari untuk mematikan telepon genggam dan peralatan elektronik lainnya selama penerbangan.

Jika enggan mematikan, para penumpang juga bisa mengaktifkan ponsel ke mode pesawat selama penerbangan berlangsung.

Namun, seberapa besar risiko telepon genggam jika diaktifkan ketika pesawat terbang atau pun mendarat?

Nyatanya, dilansir LiveScience, Senin (21/12/2009), larangan perangkat nirkabel lebih banyak berkaitan dengan kemungkinan gangguan jaringan darat dibanding bahaya yang ditimbulkan pada sistem pesawat terbang.

Sementara itu, Federal Communications Commision (FCC) melarang penggunaan sebagian besar ponsel dan perangkat nirkabel dalam penerbangan pada 1991. Peraturan Federal Aviation Administration (FAA) pun menjunjung tinggi keputusan FCC.

Baca juga: Alasan di Balik Aturan Mematikan Ponsel Selama Penerbangan

Namun, beberapa maskapai penerbangan mengizinkan penumpang untuk menggunakan telepon seluler dalam mode pesawat.

Tak ada bukti perangkat seluler sebabkan gangguan pesawat

Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa perangkat tersebut memang menyebabkan gangguan. Meski begitu, agen federal memutuskan untuk bermain aman.

Sebuah laporan RTCA yang ditugaskan oleh FAA pada 2006, juga menyebutkan kurangnya bukti. Namun, tetap ada rekomendasi untuk menjaga peraturan saat ini tentang perangkat elektronik.

Mengapa dilarang menggunakan telepon di pesawat?

Dilansir CNN Travel, Sabtu (23/11/2013) Profesor Psikologi dari Universitas Michigan David Meyer mengatakan, penerbangan sebagai salah satu tempat terakhir di bumi di mana seseorang dapat melarikan diri dari orang lain yang berbicara di ponsel mereka.

Beberapa ahli juga berharap maskapai penerbangan menjadi akomodasi bagi orang yang mencari ketenangan. Oleh karena itu, banyak orang memilih pesawat untuk mencari keheningan, salah satunya tidak terganggu panggilan telepon.

Tanggapan industri ponsel melihat larangan menggunakan ponsel di pesawat

Diberitakan Kompas.com, Senin (28/8/2017), Australian Mobile Telecommunications Association (AMTA) mengatakan, risiko penggunaan ponsel di pesawat sebenarnya kecil.

Direktur Eksekutif AMTA Chris Althaus menunjukkan anjuran yang sudah dikeluarkan badan tersebut.

"Tidak ada bukti nyata bahwa ponsel bisa memengaruhi sistem di dalam pesawat dari tempat duduk penumpang. Meskipun insiden berulang kali dilaporkan awak pesawat, laporan yang ada tidak mengukuhkan bahwa masalah itu berhubungan dengan ponsel," kata dia.

Baca juga: Mengapa Ponsel Tidak Boleh Digunakan di Pesawat dan Pom Bensin?

Hal itu juga didukung penelitian lain yang dilakukan Boeing (2000) dan Otoritas Penerbangan Federal AS (2012). Tidak bisa membuktikan hubungan ponsel dengan insiden gangguan penerbangan.

Menurut AMTA, pelarangan ponsel ini separuhnya disebabkan oleh industri penerbangan yang tak mau ambil risiko. Kecil kemungkinan bukan berarti tidak akan terjadi sama sekali.

Memang, membiarkan orang yang berada di pesawat melakukan kontak ke berbagai stasiun pemancar di darat bisa menyebabkan masalah pada jaringan telepon di daratan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com