KOMPAS.com - Saat naik pesawat, semua penumpang pasti akan diberikan informasi oleh pramugari untuk mematikan telepon genggam dan peralatan elektronik lainnya selama penerbangan.
Jika enggan mematikan, para penumpang juga bisa mengaktifkan ponsel ke mode pesawat selama penerbangan berlangsung.
Namun, seberapa besar risiko telepon genggam jika diaktifkan ketika pesawat terbang atau pun mendarat?
Nyatanya, dilansir LiveScience, Senin (21/12/2009), larangan perangkat nirkabel lebih banyak berkaitan dengan kemungkinan gangguan jaringan darat dibanding bahaya yang ditimbulkan pada sistem pesawat terbang.
Sementara itu, Federal Communications Commision (FCC) melarang penggunaan sebagian besar ponsel dan perangkat nirkabel dalam penerbangan pada 1991. Peraturan Federal Aviation Administration (FAA) pun menjunjung tinggi keputusan FCC.
Baca juga: Alasan di Balik Aturan Mematikan Ponsel Selama Penerbangan
Namun, beberapa maskapai penerbangan mengizinkan penumpang untuk menggunakan telepon seluler dalam mode pesawat.
Tak ada bukti perangkat seluler sebabkan gangguan pesawat
Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa perangkat tersebut memang menyebabkan gangguan. Meski begitu, agen federal memutuskan untuk bermain aman.
Sebuah laporan RTCA yang ditugaskan oleh FAA pada 2006, juga menyebutkan kurangnya bukti. Namun, tetap ada rekomendasi untuk menjaga peraturan saat ini tentang perangkat elektronik.
Mengapa dilarang menggunakan telepon di pesawat?
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.