Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mercusuar Cafe & Resto di Bandung, Ada Kastil Tema Abad Pertengahan

Kompas.com - Diperbarui 28/02/2022, 20:32 WIB
Nabilla Ramadhian,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Bandung memiliki beberapa pilihan tempat kuliner bertema unik yang menawarkan pemandangan menarik. Salah satunya adalah Mercusuar Cafe & Resto.

Tempat kuliner yang berlokasi di Jalan Lembah Pakar Timur 2 No. 7, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung ini mengusung tema abad pertengahan dan menghadirkan bangunan berbentuk kastel yang menyempurnakan konsep tersebut.

“Temanya sendiri merupakan sebuah kesinambungan tema yang diusung dari Dago Bakery Punclut,” kata Staf Dago Bakery Group Rifky Nugroho kepada Kompas.com, Selasa (08/09/2020).

“Jika Dago Bakery mengangkat tema kastil Eropa klasik, di sini kami mengambil tema kastil abad pertengahan karena keunikan dan kekokohan bentuk bangunan itu sendiri."

Baca juga:

Nuansa khas Eropa pun tidak hanya terlihat dari bangunan kastil megah, tetapi juga dari dekorasi di sekitarnya yang terlihat seperti sebuah taman di dalam istana khas Eropa.

Terdiri dari enam lantai, pengunjung di area kastel yang terletak di rooftop atau lantai enam bisa melihat Bandung dari ketinggian.

Bisa naik ke mercusuar

Rifky menuturkan, lantai enam di resto tersebut merupakan area yang sangat digemari oleh pengunjung dari segala usia. Hal ini karena resto yang dibuka pada 14 Agustus 2020 itu tidak hanya memiliki kastel, tetapi juga mercusuar yang menjulang tinggi. 

“Mercusuar bisa dinaiki oleh wisatawan dan bisa melihat pemandangan kota bandung dari lantai yang paling atas,” ungkap Rifky.

Mercusuar merupakan salah satu bangunan yang kerap dijadikan spot foto oleh wisatawan. Selain karena bangunannya yang unik, tangga melingkarnya pun terlihat Instagramable.

Sementara di puncak mercusuar, pengunjung bisa berfoto-foto dengan latar belakang area Bandung yang indah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com