Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wisata Umbul di Klaten Tutup Kembali, Pemkab Siapkan Sanksi

Kompas.com - 20/09/2020, 14:13 WIB
Nabilla Ramadhian,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Seluruh tempat wisata air yang sudah buka di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, diimbau untuk menutup kembali operasionalnya sejak Kamis (17/9/2020) hingga waktu yang belum ditentukan.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Kabupaten Klaten Sri Nugroho mengatakan, pihaknya menerapkan aturan tersebut berdasarkan instruksi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Baca juga: Ganjar Pranowo: Travelers Rebahan Dulu...

“Wisata air belum diperbolehkan. Pelaku usaha wisata ada yang taat aturan, mengingat adanya Covid-19,” kata Nugroho kepada Kompas.com, Minggu (20/9/2020).

Adapun tempat wisata air yang dimaksud adalah kolam renang, pemandian air tawar, umbul atau mata air, dan tempat wisata air dengan wahana air yang menimbulkan kontak fisik langsung.

Keputusan itu berdasarkan Surat Edaran (SE) Pemerintah Kabupaten Klaten Nomor 556/559/13 tentang Penutupan Sementara Kolam Renang dan Sejenisnya pada Masa Pandemi Covid-19.

Nugroho melanjutkan, para pelaku usaha wisata yang tidak taat dan membuka kembali operasional didasari oleh tanggungan operasional, tenaga, serta pemeliharaan sarana dan prasarana.

Pengunjung Umbul Ponggok di Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, menyewa jasa warga setempat yang berprofesi sebagai fotografer bawah air, Minggu (14/8/2016).KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO Pengunjung Umbul Ponggok di Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, menyewa jasa warga setempat yang berprofesi sebagai fotografer bawah air, Minggu (14/8/2016).

Salah satunya adalah Umbul Manten di Desa Sidowayah, Kecamatan Polanharjo yang tutup pada Senin (16 Maret 2020) dan sudah dibuka kembali sejak beberapa waktu lalu.

“Baru buka kurang lebih 15 hari yang lalu. Ditutup lagi paling lambat Senin (21/9/2020). Alasan utama kami buka untuk perawatan, pemeliharaan, dan perbaikan aset yang sudah mulai rusak,” kata Sekretaris Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Sidowayah, Edi Anggara.

Selama pembukaan kembali, Edi tidak menampik Umbul Manten dikunjungi oleh wisatawan yang terlihat antusias karena sudah tidak sabar berlibur ke sana.

Baca juga: Tempat Wisata di Klaten Siap Dibuka, Sudah Gelar Simulasi

Meski belum merekap data kunjungan dan belum bisa menyampaikan jumlah total wisatawan per hari, Edi mengatakan bahwa mereka paling ramai berkunjung pada hari libur.

Terkait penutupan kembali tempat wisata air, Edi mengungkapkan bahwa selama penutupan pihaknya tetap akan melanjutkan perawatan area wisata.

“Selama masih punya dana. Makanya dibuka ya supaya memperoleh dana untuk perawatan,” kata dia.

Sebelumnya sudah ada imbauan

Sri Nugroho, mengatakan bahwa pembukaan tempat wisata air di Klaten hingga saat ini masih menunggu arahan.

Wisata Umbul Cokro di Klaten.SHUTTERSTOCK/EKSAPEDIA GALLERY Wisata Umbul Cokro di Klaten.

“Pemerintah masih menunggu instruksi gubernur. Namun, di lapangan ada yang tidak taat. Membukanya tipis-tipis tanpa sepengetahuan tim Satgas Covid-19 dan kecamatan. Di sisi lain, ini urusan perut,” ujar dia.

Kendati SE imbauan dikeluarkan dan langsung berlaku pada Kamis, namun Nugroho mengatakan bahwa sebelumnya terdapat SE imbauan yang telah dikeluarkan pada Jumat (11/9/2020).

SE tersebut merupakan surat teguran Disparbudpora Klaten kepada tempat wisata Umbul Pelem di Desa Wunut, Kecamatan Tulung.

Baca juga: Dusun Girpasang Klaten Diusulkan Jadi Tempat Wisata, Apa yang Menarik?

“Surat kami tentang penutupan sementara sudah dua kali dan telah dikoordinasikan dengan tim Satgas Covid-19 kabupaten dan kecamatan setempat,” imbuh dia.

Seluruh tempat wisata air di Klaten memang diimbau untuk tidak melanjutkan operasional hingga waktu yang belum ditentukan.

Meski begitu, Nugroho mengatakan bahwa mereka sudah siap untuk menerapkan protokol kesehatan.

Sanksi bagi pengelola yang nekat

SE penutupan kembali destinasi wisata air di Klaten berlaku hingga waktu yang belum ditentukan. Jika ada pengelola yang nekat beroperasi, mereka akan dikenakan sanksi.

Keputusan itu disampaikan Bupati Klaten Sri Mulyani yang juga Ketua Satgas Covid-19. Dia melarang pembukaan kembali lantaran Klaten masih berada di zona oranye. Kasus Covid-19 pun mengalami peningkatan beberapa waktu belakangan.

Baca juga: Bukit Sidoguro di Klaten, Tempat Wisata Hits Mirip Gardens by the Bay Singapura

“Obyek wisata yang berhubungan dengan air belum kami izinkan untuk dibuka untuk umum,” kata dia kepada TribunSolo.com di Gedung Sunan Pandanaran, Senin (14/9/2020).

Adapun sanksi yang dimaksud adalah teguran lisan hingga pemberhentian operasi obyek wisata sesuai Peraturan Bupati (Perbup) Klaten Nomor 40 Tahun 2020 tentang Penerapan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan.

“Jika ada yang nekat membuka, sanksi menanti,” sambung Sri Mulyani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com