KOMPAS.com – Korea Utara selalu membuat penasaran dunia dengan kesendirian dan kerahasiaannya. Hal ini membuat masyarakat kerap berimajinasi akan negara tersebut.
Melansir Lonely Planet, Jumat (25/9/2020), kini masyarakat dunia bisa mengintip gambaran sektor pariwisata Korea Utara melalui foto-foto hotel di sana yang belum pernah terlihat sebelumnya.
Baca juga: Wonsan-Kalma Beach Resort, Kawasan Wisata Korea Utara Impian Kim Jong Un
Foto-foto tersebut dipamerkan melalui buku foto Hotels of Pyongyang milik penulis James Scullin dan fotografer Nicole Reed.
Scullin merupakan mantan pemandu wisata. Dia menggunakan koneksinya di sana untuk mendapatkan visa dan izin negara untuk mengunjungi sepuluh hotel yang saat ini melayani wisatawan.
Tidak hanya itu, dia juga berhasil mengunjungi Ryugyong Hotel, sebuah hotel berbentuk pesawat ruang angkasa yang dikerjakan selama tiga dekade.
Baca juga: Indahnya Wonsan, Kabarnya Tempat Istirahat Kim Jong Un
“Saya memilih hotel sebagai pusat proyek karena akses ke sana bukan masalah politik seperti kebanyakan hal lainnya. Artinya, proyek ini memungkinkan untuk dilakukan tanpa birokrasi yang berlebihan” kata Scullin, mengutip Lonely Planet.
Dia melanjutkan, tidak peduli seberapa banyak wisatawan yang ada di Korea Utara, sering kali jumlahnya sedikit.
Hal ini membuat hotel-hotel dari artefak Soviet yang terpelihara dengan baik menjadi unik di Pyongyang.
Pariwisata Korut yang jaya pada era Soviet
Menurut situs resmi Hotels of Pyongyang, proyek fotografi tersebut mendokumentasikan hotel-hotel bergaya arsitektur khas Soviet yang interiornya memiliki sentuhan modern.
“Bagi sebagian orang, menghabiskan waktu di hotel mungkin terdengar mengekang. Namun, bagi saya, desain hotel, fasilitas yang aneh, dan stafnya yang pemalu selalu menjadi kesempatan yang baik untuk berhubungan dengan warga Pyongyang,” ujar Scullin dalam situs resmi proyeknya.
Baca juga: Rosti Kentang, Kuliner Swiss yang Membawa Kenangan Bagi Kim Jong Un
Meski akses-akses dibatasi di Korea Utara, Pyongyang memiliki sejumlah hotel yang telah memfasilitasi para kawan sosialis selama era kejayaan pariwisata blok Soviet pada tahun '70-an dan '80-an.
Saat ini, kebanyakan pengunjung berasal dari China yang merupakan sekutu terdekat Korea Utara. Hampir semua hal di Korea Utara dijalankan oleh pemerintahan.
Hal ini membuat bisnis seperti hotel tidak merugi selama periode wisatawan yang rendah. Hotel-hotel di Pyongyang telah bertahan dari sejumlah kesulitan ekonomi yang melanda Korea Utara.
Bangunan hotel yang unik dan interior kuno