Batik tiga negeri di tiga kota
Meski batik tiga negeri tidak diwarnai secara terpisah di Lasem, Pekalongan, dan Solo, tetapi ketiganya sama-sama memiliki batik tersebut, meski eksistensinya tidak sehebat dulu.
Pada 1896, Lasem memiliki 4.300 pembatik yang menghasilkan batik tiga negeri. Namun pada 2020, jumlah pengrajin batik tiga negeri berkurang menjadi 2.500.
Sementara di Desa Wonopringgo, Pekalongan, di sana terdapat sekitar 300 keluarga yang menghasilkan batik tiga negeri pada 1970 dan berkurang hingga menjadi satu keluarga saja pada 2020.
Di Solo, Tjoa Giok Tjiam adalah pengusaha batik yang mempopulerkan batik tiga negeri pada 1910 namun produksinya berhenti pada 2014.
Sulitnya mencari tenaga kerja adalah salah satu alasan mengapa produksi berhenti pada Tjoa Siang Swie yang pada saat itu sudah berusia 75 tahun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.