Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inggris Raya Bentuk Tim Gugus Tugas untuk Pulihkan Pariwisata dan Perjalanan

Kompas.com - 10/10/2020, 21:21 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah Kerajaan Inggris Raya membentuk Tim Gugus Tugas Perjalanan Global (Global Travel Taskforce) untuk mempertimbangkan langkah-langkah untuk menjamin pemulihan industri perjalanan internasional yang aman dan berkelanjutan.

Melalui rilis yang diterima Kompas.com, Jumat (9/10/2020), Kedutaan Kerajaan Inggris Raya menginformasikan bahwa tim ini akan bekerja dengan cepat untuk melaporkan pekerjaan mereka ke Perdana Menteri awal November 2020.

Baca juga: 5 Maskapai dengan Layanan Penerbangan Tanpa Tujuan, Jadi Obat Rindu Terbang

Tim Gugus Tugas Perjalanan akan berkonsultasi dengan mitra-mitra dari sektor penerbangan, perjalanan, kesehatan, dan pengujian.

Selain itu, tim juga melibatkan pemerintahan semua area administrasi Inggris Raya, yaitu Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara untuk menerapkan langkah-langkah yang perlu diambil guna mendukung pemulihan sektor.

Tim Gugus Tugas juga akan mempertimbangkan tiga hal. Pertama adalah sistem pengujian untuk kedatangan internasional yang dapat diterapkan untuk meningkatkan perjalanan aman ke dan dari Inggris.

Big Ben yang terletak di Kota London, Inggriswww.archdaily.com Big Ben yang terletak di Kota London, Inggris

Kedua, tim akan mempertimbangkan langkah apa yang dapat diambil untuk memfasilitasi perjalanan bisnis dan pariwisata melalui model pengujian inovatif dan metode non-pengujian lain.

Ketiga, secara lebih luas, langkah-langkah apa yang dapat diambil untuk meningkatkan kepercayaan konsumen guna mendukung pemulihan perjalanan internasional.

Upaya ini juga mendapat tanggapan positif dari juru bicara Kedutaan Kerajaan Inggris Raya di Indonesia John Nickell.

Baca juga: Pollocks Toy Museum di Inggris, Ada Boneka Beruang Tertua di Dunia

 Menurut dia, hal ini adalah langkah yang fantastis dan memberi secercah harapan bagi industri pariwisata dan perjalanan.

"Bekerja sama dengan mitra, para pakar industri dan dengan segala cara yang memungkinkan untuk membuat perjalanan lebih aman ke depannya. Kami masih menunggu hasil dan keputusannya nanti," kata Nickell dalam keterangan rilis.

Kunjungan orang Indonesia ke Inggris dan sebaliknya

Ia menambahkan, informasi penting bahwa antusias kunjungan antara orang Indonesia dan Inggris sangat tinggi. Orang Indonesia kerap berkunjung ke Inggris begitu juga sebaliknya.

"Setiap tahun, sekitar 55.000 orang Indonesia mengunjungi Inggris. 97 persen orang Indonesia yang mengajukan Visa Inggris berhasil mendapatkannya," ujar Nickell.

Selain itu, setiap tahunnya ada sekitar 400.000 orang Inggris yang datang berkunjung ke Indonesia.

Baca juga: Syarat ke Inggris Saat Pandemi, Wajib Karantina Mandiri 14 Hari

Pada 2018, sambung dia, ada 391.820 orang Inggris yang berkunjung ke Indonesia. Jumlah tersebut lebih banyak dari gabungan seluruh Timur Tengah dan Afrika.

"Dan lebih banyak pengunjung daripada negara-negara, seperti Amerika Serikat, meski populasi jauh lebih tinggi dan Korea Selatan yang aksesnya cukup dekat ke Indonesia," kata Nickell.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com