“Wisman belum bisa datang, tapi kita bisa bikin mereka ingat bahwa Indonesia adalah surga pemain golf. Jangan diam, tetap branding produk,” ujar Rudy.
Guna mengantisipasi para pemain golf yang merasa takut untuk melakukan penerbangan, operator wisata golf bisa menawarkan paket bermain yang berbeda.
Sebagai contoh, Rudy mengatakan bahwa pihaknya mencoba membuat produk bermain golf di Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta yang transportasinya menggunakan mobil.
Pihaknya sudah menyiapkan lapangan golf dan akomodasi. Laku atau tidak, hal tersebut tidak terlalu penting karena tujuannya adalah untuk mengingatkan kepada pemain golf bahwa pihaknya masih berjalan di tengah pandemi Covid-19.
Baca juga: Walton: Jakarta Destinasi Golf Terbaik di Asia
“Pasti ada pasarnya. Cuma harus promosi dan saling kerja sama dengan lapangan golf. Tidak bisa sendiri-sendiri. Percuma lapangan golf banting harga kalau tidak ada yang tahu,” imbuh Rudy.
Perluas pasar melalui kerja sama
Rudy melanjutkan, lapangan golf dapat memperluas cakupan pasar melalui kerja sama dengan para operator wisata golf.
Hal ini lantaran sebagian besar operator tersebut merupakan anggota dari sejumlah asosiasi. Mereka juga kerap ikut serta dalam sejumlah acara pariwisata internasional.
“Kita punya daftar pemain golf se-Indonesia, corporate juga punya. Pemain dari luar negeri, terutama ASEAN dan China juga punya,” kata Rudy.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.