Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Citra Pariwisata Indonesia di Mata Dunia Selama Pandemi Covid-19

Kompas.com - 16/10/2020, 07:10 WIB
Nabilla Ramadhian,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio mengatakan bahwa citra pariwisata Indonesia bukan dalam kondisi yang baik saat pandemi Covid-19.

“Persepsi yang ada di luar negeri, khususnya Australia, pemberitaan media cukup negatif. Di negara lain tidak terlalu buruk,” ungkap Wishnutama di acara peluncuran program We Love Bali di Bali Safari & Marine, Gianyar, Rabu (14/10/2020).

Menurutnya, memperbaiki citra pariwisata Indonesia merupakan peran besama seluruh masyarakat Nusantara.

Tidak hanya itu, Wishnutama mengatakan bahwa media di Indonesia memiliki peran penting agar persepsi negara lain terhadap pariwisata Indonesia bangkit kembali dan menjadi positif.

Baca juga: 5 Tempat Wisata Keren di Kintamani Bali, Apa Saja?

Sebagai contoh, dia menceritakan bahwa sebagian besar masyarakat di Bali bergantung pada sektor pariwisata.

“Teman media diharap bantu lihat sisi positif yang dilakukan pemerintah pusat dan daerah dalam mengangkat pariwisata, khususnya dalam melaksanakan protokol kesehatan,” ujarnya.

Wishnutama melanjutkan, penerapan protokol kesehatan di Bali sudah sangat baik.

Kendati masih ada celah untuk diperbaiki, namun pihaknya juga membantu dalam meningkatkan kualitas protokol kesehatan.

 

Ilustrasi Bali - Pemandangan dari atas bukit di Desa Pinggan, Kintamani, Bangli, Bali.SHUTTERSTOCK / AGUNG KIRANA Ilustrasi Bali - Pemandangan dari atas bukit di Desa Pinggan, Kintamani, Bangli, Bali.

Kesiapan industri pariwisata Bali

Dalam menerapkan protokol kesehatan, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati yang akrab disapa Cok Ace mengatakan, pihaknya sudah mempersiapkan panduan penerapan.

Baca juga: 11 Tempat Wisata di Karangasem Bali yang Sudah Bisa Dikunjungi

“Apa yang kita buat disempurnakan dan dilengkapi oleh tuntutan yang ditentukan oleh internasional. Standar kita sudah lebih dari yang diekspektasi,” katanya dalam kesempatan yang sama.

Melalui panduan penerapan protokol kesehatan, para pegiat industri pariwisata di Bali melakukan penilaian mandiri.

Ilustrasi Bali - Pemandangan Pantai Keramas di Gianyar, Bali.SHUTTERSTOCK / Leo_nik Ilustrasi Bali - Pemandangan Pantai Keramas di Gianyar, Bali.

Setelah mempersiapkan seluruh protokol kesehatan, Cok Ace mengatakan bahwa mereka akan menghubungi Pemprov Bali dan Pemkab melalui Dinas Pariwisata.

“Pemerintah turun bersama asosiasi terkait. Hotel bersama PHRI, dan sebagainya,” ucap Cok Ace.

Baca juga: 5 Penginapan Murah di Nusa Penida Bali, Harga Mulai dari Rp 300.000-an

Dia melanjutkan, pihaknya bersyukur saat ini masih ada beberapa pegiat pariwisata yang belum mengajukan diri untuk melalui proses penilaian.

Hal tersebut karena mereka sadar bahwa layanan wisata yang dikelola masih belum siap akan protokol kesehatan.

“Memang belum siap, bagusnya jangan dibuka agar tidak memengaruhi penilaian pasar secara keseluruhan,” tutup Cok Ace.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com