Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Tempat Wisata di Nglanggeran Sudah Buka, Mana Saja?

Kompas.com - 16/10/2020, 18:31 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Masa pandemi, wisatawan cenderung memilih tempat wisata yang menawarkan keindahan alam atau outdoor. Salah satu tempat yang menarik dan bisa dikunjungi adalah desa wisata.

Yogyakarta memiliki salah satu desa wisata yang sudah buka, yaitu Desa Wisata Nglanggeran. Kegiatan yang bisa dilakukan wisatawan tak hanya berada di lingkungan desa saja, melainkan bisa juga ke beberapa tempat wisatanya.

Pada masa normal, Desa Wisata Nglanggeran ini membuka empat tempat wisata unggulannya, yaitu Embung Nglanggeran, Gunung Api Purba Nglanggeran, Kampung Pitu, dan Air Terjun Kedung Kandang.

Namun, pengelola Desa Wisata Nglanggeran Sugeng Handoko mengatakan, pada masa new normal, hanya dua tempat wisata yang sudah beroperasi.

Baca juga: Berkunjung ke Gunung Api Purba Nglanggeran, Ini Aturan New Normal

"Di masa pandemi ini hanya dua tempat yang kita buka. Pertama ada Gunung Api Purba dan kedua itu Embung Nglanggeran," kata dia saat dihubungi Kompas.com, Jumat (16/10/2020).

Sementara itu, Kampung Pitu, dan Air Terjun Kedung Kandang belum dapat dibuka untuk wisatawan.

Lalu seperti apa ulasan dari kedua tempat tersebut? Apa saja aktivitas menarik yang kini sudah bisa dilakukan?

Gunung Api Purba Nglanggeran

Tempat wisata ini merupakan yang populer di Desa Wisata Nglanggeran. Gunung api purba yang berlokasi di Kapanewon Patuk, Gunungkidul, DIY ini sudah dibuka untuk umum.

Wisatawan biasa melakukan aktivitas seperti trekking sampai puncak gunung berketinggian 700 meter di atas permukaan laut (mdpl). Gunung ini menjadi salah satu spot melihat sunrise dan sunset yang sering diburu wisatawan.

Gunung Api Purba Nglanggeran, Gunungkidul, YogyakartaKOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Gunung Api Purba Nglanggeran, Gunungkidul, Yogyakarta

Untuk trekking sampai ke puncak, membutuhkan waktu sekitar 50-60 menit. Biasanya, wisatawan bisa mendirikan kemah atau camping di puncak barat Gunung Api Purba yang dikenal dengan sebutan Gunung Gedhe.

Namun, jelas Sugeng, saat ini pengelola belum menerima aktivitas menginap atau camping wisatawan.

"Saat ini kita memang belum menerima kegiatan yang menginap, seperti camping, homestay juga belum menerima karena kondisinya masih seperti ini. Kita masih jaga kondisi keamanan dan kesehatan masyarakat Nglanggeran," ujar dia.

Baca juga: Melewati Celah Sempit, Sensasi Pendakian Gunung Api Purba

Selain trekking, wisatawan juga bisa melakukan aktivitas outbound di Gunung Api Purba Nglanggeran.

Keunikan trekking di Gunung Api Purba adalah ketika sampai puncak, wisatawan disuguhkan dengan pemandangan bentang alam Gunungkidul ditemani angin sepoi-sepoi.

Wisatawan juga bisa lihat Gunung Lima Jari yang juga tak kalah populer, dari puncak Gunung Api Purba.

Embung Nglanggeran

Tempat wisata kedua adalah Embung Nglanggeran. Biasanya, wisatawan akan berkunjung ke tempat ini setelah dari Gunung Api Purba Nglanggeran.

Wisatawan akan diajak naik mobil Pajero. Bukan mobil Pajero sungguhan, melainkan kendaraan pick-up terbuka dan memiliki akronim panas njobo njero atau dalam bahasa Indonesia berarti panas luar dalam.

Kawasan Gunung Api Purba Dilihat dari Embung Nglanggeran, Gunungkidul.KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Kawasan Gunung Api Purba Dilihat dari Embung Nglanggeran, Gunungkidul.

Wisatawan yang naik "Pajero" ini akan merasakan sensasi sengatan matahari khas Gunungkidul hingga sampai ke Embung Nglanggeran.

Embung Nglanggeran sendiri merupakan telaga buatan yang berfungsi untuk menampung air hujan dan dimanfaatkan untuk mengairi perkebunan setempat pada musim kemarau.

Baca juga: Menikmati Syahdunya Petang di Embung Nglanggeran, Gunungkidul

Oleh sebab itu, di sini ada kebun buah klengkeng dan durian seluas 20 hektar. Untuk sampai ke embung, peserta perlu mendaki atau trekking selama 7-10 menit.

"Kalau di sini juga sama, lebih ke view alam, dan panorama di perkebunan durian dan klengkeng," terangnya.

Kemudian wisatawan akan melihat embung seluas 0,34 hektar dengan kedalaman sekitar 4 meter. Wisatawan juga bisa bermain layang-layang dan mengunjungi kebun buah, bahkan memetiknya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com