KOMPAS.com – Dalam upaya memulihkan industri pariwisata, pemerintah Perancis memberikan bantuan berupa paket-paket ekonomi sebagai stimulus kepada para pelaku usaha di berbagai sektor, salah satunya industri pariwisata.
Secara total, pemerintah Perancis mengeluarkan 620 miliar Euro untuk bantuan paket ekonomi ini. Alokasi pertama untuk dana tersebut adalah sebesar 88 miliar Euro sebagai bantuan langsung tunai.
“Antara lain seperti pemberian tunjangan kepada pekerja. Jadi ada pekerja yang tidak diberhentikan atau PHK," kata Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) Republik Indonesia untuk Perancis di Paris Arrmanatha Christiawan Nasir.
Ia melanjutkan bahwa dengan bantuan itu, pemerintah Perancis membayar hingga 80 persen gaji pekerja sektor-sektor swasta yang tidak buka.
Baca juga: Cara Italia Pertahankan Industri Pariwisata Selama Pandemi Covid-19
Arrmanatha menyampaikan pernyataan itu saat menjadi narasumber dalam webinar Sharing Best Practices “Pemulihan Sektor Pariwisata di Negara Eropa Barat dan Selatan”, Jumat (6/11/2020).
Sektor-sektor tersebut termasuk hotel, restoran, dan toko-toko yang tidak bisa beroperasi selama lockdown di Perancis.
Ada pula kebijakan penangguhan. Untuk kebijakan ini, pemerintah Perancis mengalokasikan dana sampai 196 miliar Euro.
Kebijakan tersebut termasuk talangan penangguhan pembayaran utang usaha kecil dan menengah (UKM), talangan pembayaran sewa UKM, talangan penangguhan pajak, dan talangan iuran wajib jaminan sosial.
Ketiga, ada juga kebijakan bank garansi dengan alokasi dana sebesar 336 miliar Euro.
Beberapa programnya berupa program jaminan pemerintah, tambahan modal bagi perusahaan besar yang terancam bangkrut (bail out) dan peningkatan dana Fund for Economic and Social Development (FESD).
Paket ekonomi untuk industri pariwisata
Sementara itu untuk industri pariwisata, pemerintah Perancis mengalokasikan dana hingga 18 miliar Euro. Di dalamnya, ada subsidi gaji di mana pemerintah Perancis membayar 70 persen gaji karyawan perusahaan di sektor pariwisata.
Lainnya adalah berupa solidarity fund atau bantuan langsung tunai dan talangan pajak untuk para pelaku usaha di industri pariwisata.
Baca juga: Italia Incar Turis Kantung Tebal untuk Pulihkan Industri Pariwisata
“Jadi kepada toko-toko kecil yang menjual suvenir di pinggir jalan, diberikan uang 10.000 Euro untuk membantu mereka selama lockdown kemarin,” jelas Arrmanatha.
Tak itu saja, restoran juga diizinkan untuk menggunakan trotoar selama musim panas kemarin.
“Semua restoran yang ada di perancis selama musim panas kemarin boleh menggunakan trotoar untuk membuka meja. Pelanggannya tidak harus masuk ke dalam restoran. Ini semua digratiskan untuk penggunaan trotoar,” imbuh dia.
Bantuan langsung tersebut termasuk juga pengurangan pajak yang harus dibayar para pelaku usaha. Pengurangan pajak tersebut mencapai 2 miliar Euro.
Jumlah bantuan itu bertambah setelah lockdown kedua diberlakukan di Perancis akibat gelombang kedua pandemi di sana. Pemerintah Perancis mengalokasikan dana tambahan hingga 15 miliar Euro.
Beberapa sektor yang dituju masih sama dengan sebelumnya. Yakni sekitar 6 miliar Euro untuk bantuan langsung dan 7 miliar Euro untuk beberapa aktivitas tertentu.
Sisanya adalah 1 miliar Euro untuk pengecualian pembayaran kontribusi sosial dan 1 miliar Euro untuk talangan potongan pajak penangguhan dan tagihan sewa.
Kebijakan Perancis lainnya
Pemerintah Perancis melalui komite pariwisata yang dipimpin perdana menteri Perancis telah mengeluarkan tourism plan serta tugas tambahan untuk Atout France, sejenis otoritas pariwisata Perancis.
Selain kebijakan paket ekonomi tersebut, ada pula promosi wisata domestik yang sangat gencar dilakukan pemerintah pusat maupun daerah Perancis. Selanjutnya, tentu saja penerapan protokol kesehatan yang sudah sesuai standar.
Baca juga: Cara Pariwisata Yunani Bertahan Saat Pandemi Covid-19
“Kemudian dukungan kepala daerah. Jadi tiap kepala daerah itu memberi dukungan sendiri-sendiri,” tutur Arrmanatha.
Dukungan tersebut berupa dukungan keuangan dan capacity building untuk membantu pemerintah daerah melakukan pemulihan pariwisata di wilayahnya.
Selanjutnya adalah transformasi digital, berupa inovasi digital dan kerja sama dengan perusahaan start-up. Atout France bertugas untuk menjajaki kerja sama ini untuk mengembangkan solusi digital terkait tantangan industri selama pandemi ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.