Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/12/2020, 22:16 WIB
Nabilla Ramadhian,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) telah bekerja sama dengan Asosiasi Pemandu Gunung (APGI) dan Federasi Mountaineering Indonesia (FMI) dalam menyusun protokol kesehatan CHSE untuk pendakian gunung.

Berdasarkan keterangan pers yang Kompas.com terima, Selasa (1/12/2020), penyusunan protokol kesehatan telah dilakukan sejak Mei 2020.

Baca juga: Pendakian Gunung Semeru Kembali Tutup Mulai 30 November 2020, Kenapa?

“Kemudian telah dilakukan uji coba lapangan di Gunung Cikuray pada Juli dan Gunung Papandayan pada Agustus,” seperti tertera dalam keterangan tersebut.

Usai melalui tahap uji coba penerapan protokol kesehatan, dokumen CHSE Wisata Gunung pun ditinjau ulang oleh Kemenparekraf dan tim penyusun.

Dokumen tersebut akhirnya sah ditetapkan sebagai Panduan CHSE Wisata Pendakian Gunung pada Oktober.

Sosialisasi protokol kesehatan untuk pendakian gunung

Pada November, Kemenparekraf melakukan sosialisasi di Taman Nasional Bromo-Tengger-Semeru (TNBTS), Taman Nasional Gunung Merbabu (TNGM), dan Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR).

Adapun, masing-masing sosisaliasi dilakukan pada 25-26, 28-29, dan 29-30 November. Sosialisasi tersebut dilakukan selama dua hari dengan hari pertama di dalam ruangan dan hari kedua di luar ruangan.

Baca juga: 3 Pendaki Di-blacklist dari Gunung Slamet, Ada Apa?

Gunung Merbabu dilihat dari Gunung Telomoyo.KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Gunung Merbabu dilihat dari Gunung Telomoyo.

Sosialisasi protokol kesehatan untuk pendakian gunung diikuti oleh 30 orang peserta dari para pemangku kepentingan wisata pendakian gunung termasuk Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Ada juga pengelola wisata gunung dari Taman Nasional, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Badan SAR Daerah (Basarda), Satgas Covid-19, dan Dinas Kesehatan.

Selanjutnya adalah asosiasi/federasi, operator wisata pendakian gunung, pemandu wisata gunung, porter, kelompok pendaki gunung, dan masyarakat sekitar destinasi wisata pendakian gunung.

Baca juga: Asyik, Mendaki Gunung Rinjani Kini Bisa 3 Hari 2 Malam

Melalui kegiatan sosialisasi tersebut, para pelaku pariwisata pendakian gunung diharap dapat mempersiapkan diri memahami panduannya, membuat, dan menjalankan standar prosedur aktivitas pariwisata selama pandemi Covid-19.

“Semoga Panduan CHSE Wisata Gunung ini dapat bermanfaat sebagai pedoman bagi para pemangku kepentingan terkait agar dapat melaksanakan kembali wisata gunung yang mengutamakan layanan kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan,” tutup keterangan tersebut.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Sandiaga Usulkan Bebas Visa Kunjungan untuk 20 Negara, Termasuk China

Sandiaga Usulkan Bebas Visa Kunjungan untuk 20 Negara, Termasuk China

Travel Update
Garuda Indonesia dan Citilink Siapkan 1,8 Juta Kursi Saat Nataru

Garuda Indonesia dan Citilink Siapkan 1,8 Juta Kursi Saat Nataru

Travel Update
5 Tempat Wisata Anak di Bandung, Liburan Seru Penuh Edukasi

5 Tempat Wisata Anak di Bandung, Liburan Seru Penuh Edukasi

Jalan Jalan
Jadwal Kereta Wisata Ambarawa Saat Nataru, Bisa Mampir Stasiun Tuntang ala 'Gadis Kretek'

Jadwal Kereta Wisata Ambarawa Saat Nataru, Bisa Mampir Stasiun Tuntang ala "Gadis Kretek"

Hotel Story
Libur Nataru, Pelni Labuan Bajo Tambah Rute dan Kuota Penumpang

Libur Nataru, Pelni Labuan Bajo Tambah Rute dan Kuota Penumpang

Travel Update
Kereta Uap Harry Potter Terancam Ditutup Akibat Alasan Keamanan

Kereta Uap Harry Potter Terancam Ditutup Akibat Alasan Keamanan

Travel Update
Bandara Komodo di Labuan Bajo Naik Status Jadi Bandara Internasional

Bandara Komodo di Labuan Bajo Naik Status Jadi Bandara Internasional

Travel Update
4 Wahana Perosotan Pelangi di Bogor, Bisa Meluncur di Kebun Teh 

4 Wahana Perosotan Pelangi di Bogor, Bisa Meluncur di Kebun Teh 

Jalan Jalan
Kaleidoskop Aturan Baru untuk Turis di Bali Sepanjang 2023

Kaleidoskop Aturan Baru untuk Turis di Bali Sepanjang 2023

Travel Update
PHRI Bantul: Pemesanan Hotel untuk Libur Akhir Tahun Sudah 70 persen

PHRI Bantul: Pemesanan Hotel untuk Libur Akhir Tahun Sudah 70 persen

Travel Update
LRT Sumsel Perpanjang Jam Operasi Saat Malam Tahun Baru, hingga Pukul 01.00

LRT Sumsel Perpanjang Jam Operasi Saat Malam Tahun Baru, hingga Pukul 01.00

Travel Update
Tren Slowcation Diprediksi Banyak Dicari Tahun Depan, Apa Itu?

Tren Slowcation Diprediksi Banyak Dicari Tahun Depan, Apa Itu?

Travel Update
Main ke Rumah Hantu Solo, Bisa Mampir ke 7 Wisata Ini 

Main ke Rumah Hantu Solo, Bisa Mampir ke 7 Wisata Ini 

Jalan Jalan
Kawasan Bromo Tutup untuk Kendaraan Bermotor Saat Wulan Kapitu

Kawasan Bromo Tutup untuk Kendaraan Bermotor Saat Wulan Kapitu

Travel Update
Tiket Kereta Api Berangkat dari DAOP 6 Baru Terisi 34 Persen

Tiket Kereta Api Berangkat dari DAOP 6 Baru Terisi 34 Persen

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com