“Jumlah pengunjung mulai menurun pas kita buka lagi setelah habis ada yang terpapar corona itu. Jadi banyak juga (pedagang) yang kurangin porsinya,” terang Rifqi.
Biasanya di sore hari banyak pegawai pemerintahan yang mampir sepulang bekerja. Namun akhir-akhir ini sangat berkurang.
Dalam sehari, kata Rifqi, pengunjung yang datang dari sore sampai malam hanya sekitar 300 orang. Padahal sebelum pandemi, dalam sehari pasar kuliner bisa dikunjungi hingga lebih dari 1.000 pengunjung.
“Tapi untungnya online juga tetap ada. Jadi mereka kadang open PO (pre-order) dulu jadi pas Arabian Street Food tinggal diantar atau diambil gitu. Kalau yang makan di tempat sekarang betul-betul berkurang. Banyak yang dibungkus juga,” sambung dia.
Maka dari itu untuk bisa memberikan keyakinan pada para pengunjung, Rifqi meyakinkan bahwa protokol kesehatan yang dilakukan di Arabian Street Food sudah ketat.
Termasuk pengecekan suhu, wajib memakai masker, dan wajib cuci tangan. Pedagang pun wajib memakai sarung tangan, masker, dan face shield.
Satu hal yang unik adalah, jika pengunjung menemukan pedagang yang tidak menerapkan protokol kesehatan, mereka berhak makan gratis di tempat tersebut.
“Tinggal lapor saja. Pelapak kan ada yang enggak terima mungkin. Nah, tinggal lapor ke panitia untuk klaim,” ujar Rifqi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.