Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembatasan Kegiatan di Jawa-Bali, Tempat Wisata Bali Tetap Buka

Kompas.com - 09/01/2021, 12:21 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi


KOMPAS.com – Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Putu Astawa memastikan tempat-tempat wisata di Pulau Bali tetap buka seperti biasa selama masa pembatasan kegiatan di Jawa dan Bali yang ditetapkan pemerintah pusat mulai 11 Januari 2021 mendatang.

“Tetap buka, menerapkan protokol kesehatan. Tidak berkerumun,” kata Putu ketika dihubungi Kompas.com, Sabtu (9/1/2021).

Protokol kesehatan yang dimaksud termasuk 3M, yakni memakai masker, mencuci tangan dengan air mengalir atau menggunakan hand sanitizer, dan menjaga jarak.

Terkait pembatasan jumlah pengunjung, Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Bali tidak akan menerapkan jumlah maksimal kapasitas untuk tempat-tempat wisata tersebut.

Baca juga: Pembatasan Kegiatan di Jawa-Bali, Hanya Berlaku di Denpasar dan Badung

“Kalau mengenai pembatasan itu tergantung dari luasan areanya. Kalau di objek-objek itu yang penting dia bisa menjaga jarak 1,5 meter. Karena penularan Covid-19 itu kan bisa terjadi kurang dari 1,5 meter. Itu ketentuannya,” tegas Putu.

Tak hanya soal batas maksimal tempat wisata, Dispar Provinsi Bali juga tidak membatasi waktu operasional tempat wisata. Tempat wisata bisa tetap beroperasi dengan normal.

Pasalnya, hal tersebut memang tidak diatur dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan untuk Pengendalian Penyebaran Covid-19.

Dalam Instruksi Mendagri tersebut, tertera bahwa pembatasan kapasitas maksimal sebesar 25 persen hanya berlaku untuk kegiatan restoran, yakni makan dan minum di tempat.

Ilustrasi Bali - Wisatawan di Monkey Forest.SHUTTERSTOCK Ilustrasi Bali - Wisatawan di Monkey Forest.

Serta pembatasan jam operasional hanya berlaku untuk pusat perbelanjaan atau mall, yakni hanya samapi dengan pukul 19.00 WIB atau pukul 20.00 WITA.

“Itu (pembatasan kapasitas dan jam operasional) pun tidak menyeluruh, Badung dan Denpasar saja. Dan itu akan dijabarkan kembali. Badung itu kan luas, apa setiap kecamatan seperti itu, akan disesuaikan lagi oleh kecamatan masing-masing petunjuk teknisnya,” jelas Putu.

Penyesuaian akan dilakukan berdasarkan potensi penyebaran Covid-19 di wilayah-wilayah tersebut.

Baca juga: Pembatasan Kegiatan di Jawa-Bali, Masuk Bali Masih Wajib PCR atau Antigen

Persiapan pembatasan kegiatan Jawa-Bali

Terkait persiapan yang telah dilakukan Dispar Provinsi Bali, Putu menegaskan salah satu hal utama yang dilakukan adalah pelaksanaan sertifikasi CHSE untuk tempat-tempat tersebut.

“Lalu juga pengetatan di pintu-pintu masuk, pengawasannya. Kemudian juga dilakukan sidak-sidak oleh aparat kita,” terang Putu.

Putu juga memastikan Dispar Provinsi Bali telah melakukan banyak sesi mediasi dan sosialisasi terhadap pengelola tempat-tempat wisata terkait kapasitas mereka dalam menerapkan protokol kesehatan.

Termasuk pula pemeriksaan surat bukti RT-PCR dan/atau rapid test antigen di pintu-pintu masuk ke Bali, yakni di Bandara I Gusti Ngurah Rai dan pelabuhan-pelabuhan yang ada.

“Itu persiapan kita, yang penting pariwisatanya pariwisata sehat. Setelah berada di Bali juga pasti akan ada pengawasan-pengawasan,” pungkas Putu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com