Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WC Jongkok atau WC Duduk di Tempat Wisata, Mana yang Lebih Baik?

Kompas.com - 10/01/2021, 19:07 WIB
Nabilla Ramadhian,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menkomaves) Luhut Binsar Pandjaitan memberi usulan akan perbaikan sarana pendukung di lima destinasi super prioritas.

“Soal-soal kecil seperti WC, itu juga saya kira perlu diperbaiki sehingga ketika orang datang ke spot itu tidak kapok,” katanya seperti dikutip dari Kompas.com, Sabtu (9/1/2021).

Adapun, Luhut membahas hal tersebut dalam perbincangan soal persiapan pemulihan pariwisata pada masa pandemi Covid-19 dan wisatawan nusantara (wisnus) yang akan didorong kunjungannya.

Baca juga: 5 Lokasi untuk Bisa Bercengkerama dengan Satwa Liar Nusantara

Menanggapi hal tersebut, Epidemiolog Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia Hermawan Saputra mengatakan bahwa dalam perbaikan WC, pihak tempat wisata dapat memberikan dua pilihan yakni WC duduk dan WC jongkok.

“Ini berkaitan dengan kebiasaan dan budaya. Jangan sampai kita menyediakan WC duduk, tapi ada orang yang jongkok naikin kaki ke atas. Itu tidak sesuai dan malah akan merusak,” katanya kepada Kompas.com, Minggu (10/1/2021).

Dia melanjutkan, jika Indonesia tengah menyasar wisnus, maka ada baiknya pihak tempat wisata mengkombinasikan ketersediaan WC di tempatnya.

Sebab menurut Hermawan, mayoritas penduduk Indonesia sudah terbiasa menggunakan WC jongkok.

Ilustrasi WC duduk, toilet dudukShutterstock Ilustrasi WC duduk, toilet duduk

Sementara bagi yang terbiasa menggunakan WC duduk, ketersediaan WC tersebut dapat membuat mereka nyaman dan tidak menghambat keperluan yang harus diatasi saat berada di dalam kamar mandi.

Meski begitu, Hermawan tidak menampik bahwa penggunaan WC jongkok justru lebih disarankan terlebih di tengah pandemi Covid-19 yang mana banyak masyarakat menghindari bersentuhan langsung dengan barang-barang di area publik.

“Dalam perspektif kesehatan, justru yang terbaik adalah model jongkok. Tapi dalam suasana pariwisata ada kenyamanan, tentu beri opsi lah ya,” ungkapnya.

Tips menggunakan toilet tempat wisata di tengah pandemi Covid-19

Jika tempat wisata yang dikunjungi tidak menyediakan WC jongkok, maka wisatawan dapat membawa peralatan seperti hand sanitizer dan tisu atau alat pengelap jenis lain.

Namun, Hermawan mengatakan bahwa hal tersebut sangat tergantung pada kondisi area WC di tempat wisata yang dikunjungi.

“Seperti WC duduk, itu penggunaannya bagaimana pun pasti bergantian dan paha menempel langsung pada area WC. Memang di situ potensi yang tidak higienis. Itu memang harus dibersihkan,” jelasnya.

Baca juga: Bandara I Gusti Ngurah Rai Layani 6,2 Juta Penumpang Sepanjang 2020

Sebelum digunakan, ada baiknya area duduk disemprot hand saniziter dan dilap dulu sebelum diduduki oleh wisatawan.

Namun jika area WC di tempat wisata memiliki petugas kebersihan di dalamnya yang selalu membersihkan area bilik usai digunakan wisatawan, maka pengunjung tidak perlu melakukan langkah di atas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com