Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hotel di Bali Kembali Jual Voucher dan Paket Staycation untuk Bertahan Selama PPKM

Kompas.com - 22/01/2021, 21:01 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi


KOMPAS.com – Hotel-hotel di Bali kembali melakukan strategi yang sempat dilakukan di awal pandemi untuk memastikan pemasukan tetap ada selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Strategi tersebut mencakup penjualan paket staycation untuk longstay dengan harga dan waktu fleksibel, serta penjualan voucher hotel yang bisa digunakan secara fleksibel.

Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua Umum DPP Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA) I Made Ramia Adnyana.

Baca juga: PPKM Jawa-Bali Diperpanjang, Ini Respons Kadispar Bali

“Bagi mereka yang sudah mendapat bantuan hibah, mungkin bisa bertahan. Tapi bagi yang tidak mendapat bantuan hibah dari pemerintah, maka ini akan makin berat ya buat pengusaha untuk bisa bertahan,” kata Made saat dihubungi Kompas.com, Jumat (22/1/2021).

Maka dari itu hotel-hotel di Bali, khususnya yang belum mendapatkan dana hibah, kembali melakukan strategi lama saat awal masa pandemi.

“Kita berusaha mendapatkan cashflow di luar kita langsung jualan, baik buka hotel melalui OTA (online travel agent) atau distribusi lainnya,” sambung dia.

Dampak PPKM diperpanjang

Strategi tersebut hanya beberapa strategi yang harus dilakukan para pengusaha hotel untuk tetap bertahan selama pandemi. Khususnya dengan adanya PPKM, 11–25 Januari 2021.

Made tak memungkiri adanya keputusan pemerintah untuk memperpanjang PPKM mulai 26 Januari–8 Februari 2021 itu tentu saja akan makin memperburuk keadaan sektor pariwisata Bali.

“Sudah pasti akan lebih memprihatinkan. Karena adanya keterbatasan gerak langkah daripada masyarakat, kegiatan juga dibatasi, sehingga secara otomatis hotel ini tidak bisa bergerak,” papar Made.

Kolam renang di jungle vila, Bali. SHUTTERSTOCK/JOMNICHA Kolam renang di jungle vila, Bali.

Ia menuturkan, pengusaha sudah mulai kebingungan mencari alternatif bisnis untuk bisa mendapatkan cashflow yang cukup untuk menutupi biaya operasional sehari-hari.

Apalagi dengan adanya pembatasan jam operasional bisnis yang berlaku selama PPKM, bisnis jadi tak bisa buka terlalu malam, sehingga tidak bisa menjaring pelanggan secara lebih maksimal.

Baca juga: Musim Rawan Bencana, Wisatawan ke Bali Diimbau Pantau Prediksi BMKG

Dampak juga tentu saja sangat terasa dari sisi okupansi. Made sebelumnya sempat menyebut bahwa adanya PPKM akan bisa membuat okupansi hotel di Bali hanya bisa mencapai single digit. Hal tersebut benar-benar terasa selama masa PPKM berlangsung.

“Ya single digit. Sekarang ini isi kamar itu ya ada tiga kamar, lima kamar, enam kamar saja. Bagaimana caranya itu bisa survive? Revenue dapat dari mana dengan operasional seperti itu?” tutur Made.

Tak itu saja, perpanjangan PPKM ini disinyalir akan membuat makin banyak hotel di Bali terpaksa tutup. Selama masa pandemi, termasuk saat PPKM ini saja sudah sangat banyak hotel yang tidak bisa lagi beroperasi.

Baca juga: Dampak PPKM, Okupansi Hotel di Bali Hanya Single Digit

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

Travel Tips
Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Travel Update
Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com