Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kearifan Lokal Desa Batu Hitam di Belitung, Jadi Sentra Produksi Kapal Kayu

Kompas.com - 05/02/2021, 18:31 WIB
Anggara Wikan Prasetya

Penulis

KOMPAS.com – Banyak desa-desa di Indonesia yang menyimpan kearifan lokalnya masing-masing. Salah satunya adalah Desa Batu Hitam yang ada di Kepulauan Bangka Belitung.

Berdasarkan rilis resmi dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) yang Kompas.com terima, Jumat (5/2/2021). Desa Batu Hitam sendiri merupakan sentra produksi kapal kayu. Ini merupakan kearifan lokal desa itu.

Menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahudin Uno, kearifan lokal semacam itu punya potensi besar dalam pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (Parekraf).

Pernyataan itu ia sampaikan saat berkunjung ke Desa Batu Hitam, Jumat (5/2/2020). Sandi pun berpendapat bahwa apa yang dimiliki desa tersebut dapat dimaksimalkan lagi.

Bisa jadi desa wisata

Ia mencontohkan, desa yang semula hanya sebatas memproduksi kapal kayu dapat diubah menjadi desa wisata. Nantinya, bisa ditampilkan proses pembuatan kapal kayu dan aktivitas masyarakat.

“Kapal kayu yang semula hanya diproduksi sebagai sarana pengangkut barang dapat dikonversi menjadi kapal wisata bagi wisatawan yang ingin menikmati keindahan alam Kepulauan Bangka Belitung,” ujar Sandi.

Ia berpendapat bahwa Desa Batu Hitam pas untuk wisata berbasis bahari. Selain itu, akan disiapkan pula homestay.

Baca juga: Belitung Siapkan Tiga Agenda Wisata Olahraga pada 2021

Dengan demikian, diharapkan nantinya upaya tersebut akan memberi peluang kepada para pelaku usaha dan membuka kembali lapangan kerja bagi masyarakat setempat.

"Jadi pariwisata ini juga langsung menetes ke masyarakat. Kita harapkan dengan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin-dibantu teman-teman Polri dan TNI, pariwisata kita bisa bangkit dan dapat memulihkan perekonomian Kepulauan Bangka Belitung dan Belitung," ujar Sandi.

Parekraf jadi penolong masyarakat

Adapun, geliat sektor parekraf di Bangka Belitung, khususnya usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) ternyata menjadi penolong masyarakat di tengah pandemi Covid-19.

Sektor parekraf-lah yang secara langsung mengubah wajah Kepulauan Bangka Belitung menjadi seperti sekarang ini.

Danau Kaolin, BelitungShutterstock Danau Kaolin, Belitung

Menurut Bupati Belitung Sahani Saleh, sebelum ada film Laskar Pelangi Bangka Belitung hanya dilihat sebagai kota tambang.

Setelah adanya film tersebut yang menampilkan keindahan Bangka Belitung, sektor parekraf makin berkembang, sehingga meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) dari Rp 70 miliar menjadi Rp 210 miliar.

Baca juga: Liburan ke Belitung, Jangan Lupa Beli Oleh-oleh Berbahan Dasar Lada

“UMKM kita yang semula hanya 3.000, sekarang sudah menjadi 19.000,” kaya Sahani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Tips Mendaki Gunung Prau yang Aman untuk Pemula

8 Tips Mendaki Gunung Prau yang Aman untuk Pemula

Jalan Jalan
Fenomena Pemesanan Hotel 2024, Website Vs OTA

Fenomena Pemesanan Hotel 2024, Website Vs OTA

Travel Update
6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

Travel Tips
Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Travel Update
8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

Travel Tips
Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Travel Update
Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com