Sementara SpaceX memprediksikan Starship akan menurunkan harganya menjadi hanya beberapa ratus dollar AS saja.
Baca juga: Tiket Pelayaran Kapal Pesiar untuk 2023 Sudah Ludes dalam Sehari
Starship dan pesawat ruang angkasa masa depan yang bisa mempergunakan kembali peralatan secara keseluruhan akan membuat stasiun ruang angkasa ini makin terjangkau. Pasalnya, hal itu akan memungkinkan transportasi yang reguler antara bumi dan Voyager.
Tim pembuatnya terdiri dari para veteran NASA, pilot, teknisi, dan arsitek yang membangun sebuah sistem. Sistem tersebut terdiri dari beberapa pod yang bisa digunakan untuk berbagai kebutuhan dan juga sebuah ‘kereta ruang angkasa’ berkecepatan tinggi.
Pertama, tim tersebut berencana menguji konsep ini menggunakan stasiun prototipe berskala jauh lebih kecil serta fasilitas free-flying microgravity mirip International Space Station.
“Ini akan jadi revolusi industri selanjutnya,” kata founder Gateway Foundation John Blincow.
Ia juga menambahkan bahwa hal ini akan jadi faktor penentu dalam terjadinya industri ruang angkasa yang baru.
Rotasi di sana sangatlah vital, kata Blincow. Pasalnya, gravitasi sangat diperlukan untuk bisa mengakomodasi banyak orang di sebuah stasiun ruang angkasa untuk jangka waktu yang lama.
Apalagi akan banyak orang yang harus berada di ruang angkasa begitu lama, bahkan berbulan-bulan lamanya. Terutama jika mereka bekerja di hotel tersebut.
Ketika uji coba selesai, sebuah robot bernama STAR (Structure Truss Assembly Robot akan membangun kerangka kerja untuk Voyager di orbit.
Konstruksi ruang angkasa pertama akan menjadi prototipe cincin gravitasi berukuran 61 meter di orbit rendah bumi yang dapat berputar untuk menciptakan gravitasi setingkat Mars, yakni -40 persen gravitasi bumi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.