Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IATA: Paspor Digital Penerbangan akan Diluncurkan Maret 2021

Kompas.com - 06/03/2021, 17:05 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

Sumber BBC


KOMPAS.com – International Air Transport Association (IATA) berharap Paspor Digital Perjalanan (Digital Travel Pass) mereka akan siap diluncurkan pada Maret 2021.

Seperti dilansir dari BBC, paspor tersebut adalah berupa aplikasi yang akan melakukan verifikasi. Apakah seorang pelancong telah melakukan tes Covid-19 atau sudah mendapatkan dosis vaksin yang lengkap sebelum masuk ke sebuah negara.

Paspor tersebut juga nantinya akan melakukan verifikasi syarat-syarat tersebut disahkan melalui otoritas yang sudah disetujui.

IATA merasa paspor tersebut sangat penting dalam pembukaan kembali perjalanan melalui jalur udara. Salah satu alasannya karena masih banyak negara yang memiliki pembatasan atau karantina sangat ketat.

Baca juga: Emirates Uji IATA Travel Pass, Platform Digital Informasi Covid-19

“Masalah utamanya adalah kepercayaan. Penumpang harus yakin bahwa pengujian yang mereka lakukan akurat dan memungkinkan mereka memasuki negara tersebut,” kata direktur regional bandara dan hubungan eksternal IATA Vinoop Goel.

Selanjutnya, tambah Goel, pemerintah juga harus memiliki kepercayaan diri bahwa pengujian yang telah dilakukan pelancong ini benar-benar akurat dan memenuhi standar.

IATA mengatakan bahwa Travel Pass ini dirancang dengan cara “modular”, sehingga dapat bekerja dengan solusi digital lain yang sedang diuji coba di seluruh dunia.

Ilustrasi IATA Travel Pass bekerja sama dengan EmiratesDok. Emirates Ilustrasi IATA Travel Pass bekerja sama dengan Emirates

Nantinya, aplikasi ini akan tersedia di platofrm iOS dan Android, serta akan bisa diakses secara gratis oleh para pelancong. Singapore Airlines adalah maskapai penerbangan pertama yang memulai uji coba paspor perjalanan ini pada Desember 2020 lalu.

Etihad, Emirates, Qatar Airways, dan Air New Zealand adalah maskapai penerbangan lain yang saat ini sedang melakukan uji coba. Saat ini, IATA juga sedang dalam tahap diskusi penggunaan paspor ini dengan kebanyakan maskapai penerbangan di area Asia Pasifik.

“Kami saat ini sedang bekerja dengan dengan beberapa maskapai penerbangan di dunia dan juga belajar dari pilot-pilot ini. Rencana ini kemungkinan akan diluncurkan pada bulan Maret,” jelas Goel.

Baca juga: Uni Eropa akan Luncurkan Paspor Vaksin Digital untuk Pulihkan Sektor Pariwisata

Ia melanjutkan bahwa pada dasarnya pihaknya mengharapkan sistem kerja yang benar-benar beroperasi dalam waktu beberapa minggu ini.

Perbandingan dokumen fisik dan digital

Dokumen dalam bentuk fisik yang hampir menyerupai aplikasi ini adalah Yellow Card. Dokumen yang dikeluarkan oleh World Health Organization (WHO) untuk mengonfirmasi apakah seorang pelancong telah divaksinasi atau tidak.

Biasanya dokumen itu digunakan untuk membuktikan pelancong tersebut telah mendapatkan vaksinasi yellow fever yang dibutuhkan sebagai syarat masuk ke beberapa negara.

IATA merasa bahwa risiko pemalsuan akan lebih mudah dilakukan terhadap dokumen berbentuk fisik.

Europol baru-baru ini mengungkap sebuah lingkaran pemalsuan di Perancis yang telah menjual hasil negatif tes Covid-19 kepada para calon penumpang pesawat di Bandara Charles de Gaulle, Paris. Para pemalsu ini juga telah ditangkap di Inggris Raya dengan tuduhan serupa.

Ilustrasi penumpang pesawat, bepergian di tengah pandemi virus corona.Shutterstock Ilustrasi penumpang pesawat, bepergian di tengah pandemi virus corona.

Kepolisian Malaysia juga baru-baru ini melaporkan penangkapan enam pria Pakistan yang dicurigai memalsukan hasil negatif tes Covid-19.

Namun begitu, beberapa pemerintahan dunia sempat memberi desakan terhadap dokumen dalam bentuk fisik. Hal tersebut sangat menghambat peluncuran aplikasi IATA.

Baca juga: WTO: Paspor Vaksin Penting untuk Keberlanjutan Perjalanan Internasional

“Kami memiliki kasus di Republik Korea yang memerlukan sertifikat fisik. Jadi kami bekerja sama dengan pemerintah di sana untuk memastikan mereka mengizinkan sertifikat digital diterima,” papar Goel.

Mengapa Paspor Digital penting?

Industri penerbangan sangat menggantungkan harapan mereka pada pembukaan kembali perjalanan bebas karantina di tahun 2021 ini. Namun, mereka hanya bisa mengharapkan perkembangan yang lambat, bahkan dengan adanya aplikasi ini.

Covid-19 telah memberi dampak sangat buruk pada industri penerbangan. Berdasarkan data IATA, permintaan menurun hampir 70 persen pada 2020 dibanding 2019.

Industri berharap bisa kembali pulih pada tahun 2021. Namun, bahkan dengan adanya distribusi vaksin yang bertahap tidak akan langsung bisa memecahkan masalah ini. Itulah mengapa IATA merasa Travel Pass sangat dibutuhkan.

Baca juga: Yunani Desak Uni Eropa Bikin Sertifikat Vaksin untuk Wisata

“Itu akan memakan waktu terlalu lama, minimal antara 12-24 bulan. Dan itu sangat berkaitan dengan ketersediaan vaksin secara global,” kata wakil presiden regional untuk wilayah Asia Pasifik IATA Conrad Clifford.

Pihaknya pun melihat kombinasi tes dan vaksinasi sebagai solusi jangka panjang untuk membuka kembali perbatasan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com