Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Long Term Visa, Harapan untuk Tingkatkan Pengeluaran Turis Asing

Kompas.com - 30/03/2021, 19:07 WIB
Nabilla Ramadhian,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.comLong term visa atau visa jangka panjang merupakan program yang tengah digodog Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bersama Ditjen Imigrasi dan beberapa pihak terkait.

Menparekraf Sandiaga Uno mengatakan bahwa hingga saat ini mereka terus berkoordinasi agar visa jangka panjang dapat segera digunakan wisatawan mancanegara (wisman).

Long term visa diharap tidak hanya mendobrak dari sisi kualitas turis, dalam waktu kunjungan, tapi dari tingkat pengeluaran,” kata dia dalam Weekly Press Briefing di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Senin (29/3/2021).

Sandiaga melanjutkan, visa jangka panjang juga diharap dapat mendorong para wisman untuk berinvestasi di Indonesia lantaran mereka berlibur di Nusantara untuk waktu lama.

Baca juga: Larangan Mudik 2021, Sandiaga Ajak Masyarakat Dukung Wisata Lokal

Menurut Sandiaga, investasi tersebut dapat dilakukan untuk menggerakkan usaha atau juga menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia.

“Baru ada laporan hasil dari rapat koordinasi bersama Menkomarves pak Luhut beberapa hari lalu, pemerintah mendukung secara totalitas langkah untuk memberi long term visa,” papar dia.

Pilihan destinasi wisata bagi wisman

Apabila program visa jangka panjang sudah berjalan dan wisman sudah diizinkan berlibur ke Indonesia, Sandiaga menegaskan bahwa mereka hanya bisa masuk melalui travel coridor (koridor perjalanan) yang sudah ada.

“Destinasi sebagai langkah awal tentunya destinasi-destinasi dalam konsep travel coridor. Safe travel coridor arrangement,” ujarnya.

Kawasan Pantai Nusa DuaKOMPAS.com/Nur Rohmi Aida Kawasan Pantai Nusa Dua

Sandiaga menyebutkan, destinasi-destinasi wisata yang dapat dikunjungi nantinya adalah Ubud, Nusa Dua, dan Sanur di Bali, serta Nongsa Point dan Lagoi di Kepulauan Riau.

Visa jangka panjang untuk nomad staycation

Dalam pemberitaan Kompas.com, Rabu (17/3/2021), Sandiaga menyebutkan bahwa visa jangka panjang dapat menjadi pertimbangan bagi para digital nomad untuk staycation di Bali.

Digital nomad adalah seseorang yang bekerja tanpa terikat waktu dan tempat. Hal itu saat ini sedang menjadi tren dan dapat diterapkan di Bali.

Munculnya tren ini adalah karena pandemi Covid-19 mengubah gaya hidup masyarakat. Mereka yang semula harus bekerja di kantor menjadi bebas tanpa terbatas ruang dan waktu.

“Kita lihat trennya ini adalah digital nomad-staycation. Jadi kalau bekerja di Bali dan tidak terlalu jauh dari pantai, ini akan sangat menjadi daya tarik. Apalagi dengan cuaca yang bagus, budaya yang sangat indah, dan masyarakat yang sangat ramah,” kata Sandiaga.

Baca juga: 244 Desa Wisata di 5 Destinasi Super Prioritas Bisa Jadi Tujuan Wisman Long Term Visa

Program visa jangka panjang ditargetkan akan bisa difinalisasi pada pertengahan 2021, tepatnya pada Juni-Juli 2021.

Melalui program ini, Sandiaga berharap Indonesia bisa mendatangkan wisman yang berkomitmen untuk tinggal di Indonesia dalam waktu yang cukup panjang.

“Kita harapkan juga untuk tingkat pengeluaran untuk UMKM ekonomi kreatif juga akan bisa ditingkatkan dengan makin banyaknya wisman yang tinggal di Indonesia secara jangka panjang melalui program long term visa atau Indonesia second home,” ujarnya, mengutip Kompas.com, Kamis (18/3/2021).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
DAOP 6 Yogyakarta Tambah 6 Kereta Tambahan Jarak Jauh untuk Long Weekend

DAOP 6 Yogyakarta Tambah 6 Kereta Tambahan Jarak Jauh untuk Long Weekend

Travel Update
Long Weekend, Ada Rekayasa Lalu Lintas di Jalanan Kota Yogyakarta

Long Weekend, Ada Rekayasa Lalu Lintas di Jalanan Kota Yogyakarta

Travel Update
5 Hotel Dekat Yogyakarta International Airport, 5 Menit dari Bandara

5 Hotel Dekat Yogyakarta International Airport, 5 Menit dari Bandara

Hotel Story
Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara pada Maret 2024 Capai 1,04 Juta

Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara pada Maret 2024 Capai 1,04 Juta

Travel Update
4 Tips Solo Traveling dengan Motor, Pastikan Kendaraan Siap

4 Tips Solo Traveling dengan Motor, Pastikan Kendaraan Siap

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com