BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Switzerland Tourism

Tips Cari Makanan Ramah Muslim di Swiss

Kompas.com - 31/03/2021, 16:08 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ni Luh Made Pertiwi F.

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Bagi wisatawan Muslim, mencari restoran yang menyediakan makanan ramah Muslim adalah salah satu hal yang wajib dilakukan.

Founder International Travel & Leisure Forum (ITLF) Herry Marhono mengatakan, dia memiliki tips bagi para musim traveller agar lebih mudah dalam mencari restoran yang menyajikan makanan ramah Muslim.

“Di Zurich, pilihan restoran lebih banyak karena kota besar,” tuturnya dalam acara Live Instagram Kompas.com Travel Talk “Jelajah Swiss: Manjakan Panca Inderamu”, Rabu (24/3/2021).

Baca juga: Liburan ke Montreux di Swiss, Tempat Tinggal Sementara Freddie Mercury

Herry melanjutkan, semakin kecil kota yang dikunjungi, ada kemungkinan pilihan restoran semakin sedikit. Alhasil, pilihan makanan yang tersedia pun semakin sedikit.

Oleh karena itu, kata dia, wisatawan bisa berwisata di kota-kota besar di Swiss atau setidaknya destinasi wisata yang ramai wisatawan mancanegara (wisman) agar lebih mudah dalam mencari makanan ramah Muslim.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Kompas.com (@kompascom)

“Saya punya pengalaman waktu di Zurich ke restoran Indonesia. Ini plant-based. Dia tidak pakai daging, otomatis ini ramah Muslim,” ujar Herry.

Berdasarkan penelusuran Kompas.com, Selasa (30/3/2021), restoran yang dimaksud oleh Herry adalah Dapur Restaurant di Schaffhauserstrasse 373, 8050 Zurich yang dimiliki oleh seorang warga Indonesia dan pasangannya.

Baca juga: 5 Gunung di Swiss yang Bisa Dikunjungi dengan Cable Car

Melansir situs resmi restoran tersebut, wisatawan dapat menikmati hidangan tradisional Indonesia seperti asinan buah dan sayur, tahu isi, lumpia, soto kuning, gado-gado, terong kecap, cah kangkung, dan sayur lodeh.

Untuk santapan ringannya, beberapa yang dapat dinikmati adalah bola pisang, eskrim nangka, dan wingko babat.

Jika kamu saat ini sedang berada di Swiss, restoran tersebut masih belum menerima tamu untuk makan di restoran dan hanya menerima pesanan dengan menu yang sudah disiapkan dalam situs mereka.

Tanya ke restoran

Selain ada restoran yang menyajikan hidangan plant-based di Zurich, serta restoran lain yang dimiliki oleh orang-orang Turki dan Pakistan, Herry tidak menampik bahwa Swiss memiliki lebih banyak makanan tidak ramah Muslim.

Kendati demikian, wisatawan Muslim tidak perlu khawatir karena mereka juga bisa coba bertanya kepada restoran yang dikunjungi.

Baca juga: 9 Fakta Menarik Matterhorn, Gunung di Bungkus Cokelat Toblerone

“Memang lebih banyak mengandung babi atau alkohol. Tapi biasanya bisa minta ke restoran bisa dimodifikasi atau apakah ada opsi halal,” kata Marketing Representative Switzerland Tourism Indonesia, Vidia Panna, dalam kesempatan yang sama.

Namun sebelum langsung meminta ke restoran untuk modifikasi hidangan atau opsi makanan ramah Muslim, Herry menyarankan agar wisatawan bertanya terlebih dahulu kepada pihak restoran apakah hal tersebut bisa dilakukan atau tidak.

Jika tidak ingin pusing dalam mencari hidangan ramah Muslim, Herry mengatakan bahwa para wisatawan bisa jalan-jalan di Swiss dengan biro perjalanan agar lebih mudah.

Mau jalan-jalan gratis ke Swiss? Ikuti Quiz on Article dengan klik artikel berikut: Lima Agenda yang Wajib Masuk Itinerari Saat Berlibur ke Swiss

Satu pemenang beruntung berkesempatan membawa satu mitra perjalanan untuk liburan gratis di Swiss selama tujuh malam. Hadiah sudah termasuk dua tiket pesawat pergi-pulang Indonesia-Swiss dengan maskapai Swiss International Airlines, satu kamar hotel bintang empat, serta dua Swiss Travel Pass yang berlaku untuk delapan hari.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Travel Update
Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Travel Update
6 Hotel Dekat Beach City International Stadium Ancol, mulai Rp 250.000

6 Hotel Dekat Beach City International Stadium Ancol, mulai Rp 250.000

Hotel Story
4 Hotel Dekat Pantai di Cilacap, Tarif Rp 250.000-an

4 Hotel Dekat Pantai di Cilacap, Tarif Rp 250.000-an

Hotel Story
5 Wisata Air Terjun di Karanganyar, Ada Ngargoyoso dan Jumog

5 Wisata Air Terjun di Karanganyar, Ada Ngargoyoso dan Jumog

Jalan Jalan
Pengalaman ke Desa Wisata Koto Kaciak, Coba Panen Madu Lebah Galo-Galo

Pengalaman ke Desa Wisata Koto Kaciak, Coba Panen Madu Lebah Galo-Galo

Jalan Jalan
komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com