KOMPAS.com - Sempat dibuka kembali pada April 2021, pendakian Gunung Everest via Tibet, China kini akhirnya harus dibatalkan.
Pemerintah China membatalkan musim pendakian Gunung Everest dari sisi Tibet, puncak tertinggi di dunia untuk musim semi 2021. Hal ini disampaikan oleh kantor berita pemerintah China, Xinhua pada hari Sabtu (15/5/2021).
Baca juga: China Buka Lagi Jalur Pendakian Everest, Terapkan Protokol Kesehatan
Melansir dari CNN.com, Senin (17/5/2021) pembatalan pendakian ini dilakukan karena kekhawatiran terhadap kasus Covid-19 yang masih terus meningkat di berbagai negara.
Salah satu negara yang saat ini menghadapi gelombang baru peningkatan kasus Covid-19 adalah Nepal yang berbatasan dengan India.
Sebelumnya, Nepal sudah mengeluarkan 408 izin pendakian Gunung Everest pada bulan April-Mei 2021, setelah penutupan tahun lalu. Sebaliknya, hanya 21 pendaki China yang mendapat izin pendakian pada musim semi lalu.
Sementara itu pada tanggal 9 Mei 2021, media pemerintah China mengungkapkan bahwa China berencana membuat 'garis pemisah' di puncak Everest untuk mencegah pendaki dari sisi Nepal dan Tibet berbaur.
Baca juga: Gunung Everest Akan Buka Kembali untuk Pendakian
Hal ini dilakukan untuk pencegahan penyebaran Covid-19. Pasalnya, kasus Covid-19 di Nepal telah meningkat pesat.
Menurut Kementerian Kesehatan Nepal, negara itu telah mencatat lebih dari 8.000 kasus virus korona baru pada hari Jumat. Ditambah adanya laporan 20 persen kasus Covid-19 di negara tersebut dalam 10 hari terakhir ini.
Meningkatnya kasus di negara tersebut juga menyebabkan operator ekspedisi internasional membatalkan rencananya untuk mendaki Gunung Everest dari sisi Nepal.
Melansir dari Globalnews.ca, Seorang ahli pemandu pendakian bernama Lukas Furtenbach dari Austria mengatakan bahwa saat ini dia bersama dengan timnya membatalkan upaya pendakian ke Gunung Everest dari sisi Nepal karena kekhawatiran akan Covid-19.
Baca juga: China Akan Dirikan Garis Pemisah di Puncak Gunung Everest, Ada Apa?
"Kami mengakhiri ekspedisi hari ini karena masalah keamanan dengan wabah Covid-19 yang diberikan. Kami tidak ingin mengirim orang atau karena mereka bisa sakit di sana dan mati," kata Lucas Furtenbach.
Sementara, beberapa pendaki di Nepal telah dinyatakan positif Covif-19 setelah mereka turun dari basecamp di Gunung Everest.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.