Pada 2019, devisa dari sektor wisata di Bali tercatat 9,34 juta dollar AS. Ini setara 55,26 persen perolehan devisa nasional dari sektor pariwisata pada tahun itu.
Sebelum pandemi datang, pengangguran terbuka—benar-benar enggak punya pekerjaan—di Bali tercatat hanya 2 persen.
Pandemi datang, semuanya bubar. Jangankan pemasukan devisa, persentase pengangguran terbuka pun melejit ke atas 5 persen, sampai hari ini. Itu baru yang terbuka, belum yang samar-samar alias berstatus kerja atau setidaknya tetap berupaya kerja tetapi terseok-seok.
Baca juga: Itinerary 3 Hari di Ubud untuk Libur Akhir Tahun
Banyak juga media massa internasional dan bahkan influencer global mengangkat perubahan situasi di Bali, tak terkecuali Ubud, setidaknya sekali. Rata-rata dalam tulisan panjang dan video dokumenter berdasarkan pengalaman nyata.
Salah satunya, Nikkei, media Jepang, yang menggunakan judul In Ubud: Not Much to Eat, Lots of Prayer, No Love. Ini adalah satire dari judul film berdasarkan biografi dan kisah nyata, Eat, Pray, Love.
Dibintangi Julia Roberts yang memerankan Elizabet Gilbert—pelaku dan penulis biografi dengan judul yang sama—film itu memang sebagian dibuat di Ubud, sesuai perjalanan hidup Gilbert.
Baca juga: Itinerary Seharian di Ubud Bali, Bisa ke Bukit dan Pura
Iya, Bali, tak hanya Ubud, tengah sengsara karena pandemi. Baru Ubud saja tak cuma ada Campuhan dan pariwisata kelembahannya itu, apalagi Bali yang hampir seluruh aspek keekonomiannya bersandar ke sektor pariwisata.
Beragam upaya dijadwalkan dan direncanakan. Namun, gelombang tak berkesudahan ini tak kenal kompromi, tak peduli penanganan dan angka-angka kasus di Bali relatif terkendali dibandingkan Pulau Jawa.
Entah kesan yang mana yang mau Sahabat Kompas.com terakan sekarang pada Campuhan, Ubud, atau bahkan Bali, pandemi memang bikin rasa sepi makin menjadi, berpadu dengan rasa tak berdaya pula.
Kenangan saat berkontemplasi di Bali berbaur dengan sepi dan sesak hati, bisa jadi terwakili benar oleh potongan lirik lagu Tepi Campuhan yang membuat tulisan ini terjadi:
Sembunyi diriku dalam pelukan alam
Hindari semua kenyataan
Menggigil tubuhku sadari alam
Di sini aku kecil dan tak berarti
Duh....
Naskah: KOMPAS.com/PALUPI ANNISA AULIANI
Catatan:
Artikel utuh Arsip Kompas yang dikutip di sini dapat diakses publik melalui layanan Kompas Data.