“Ruang bebas pilar ini memberi kesan kesatuan antara pemain dan penonton. Membuat mereka menjadi satu,” ujar Ichiro.
Melansir Go Tokyo, keunikan Yoyogi National Gymnasium tidak hanya menginspirasi Tokyo National Stadium namun juga Munich Olympic Stadium di Jerman untuk Olimpiade 1972.
Bangunan ini memiliki dua arena besar yang kerap dimanfaatkan untuk sejumlah turnamen dan acara olahraga.
Pada 1st Gymnasium, pertandingan yang kerap dilakukan tempat tersebut adalah figure skating, futsal, dan voli. Sementara 2nd Gymnasium menjadi tempat untuk pertandingan basket dan bulu tangkis.
Yoyogi National Gymnasium dikatakan sebagai simbol kemewahan Olimpiade Musim Panas Tokyo 1964. Sebab, bangunan itu mengombinasikan teknik bangunan modern dan bangunan khas Jepang.
Mengutip AP News, desain bangunan ini membuat Kenzo Tange dianugerahi hadiah Pritzker pada 1987 yang merupakan penghargaan tertinggi dalam dunia arsitektur.
Selain itu, Yoyogi juga bangunan yang muncul 19 tahun setelah kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II. Hal ini memiliki arti yang signifikan.
Baca juga: Pesona 4 Lokasi yang Jadi Tempat Pertandingan Olimpiade Tokyo 2020
Sebab pada saat itu, Jepang kekurangan pasokan bahan bangunan. Adanya Yoyogi Gymnasium bak menawarkan pandangan awal ke Jepang era modern.
Ichiro melanjutkan, meski saat ini tidak digunakan sebagai stadion utama dalam Olimpiade Tokyo 2020, bangunan ini tetap dipakai sebagai tempat untuk pertandingan handball, serta badminton dan rugby kursi roda untuk Paralimpiade.
Baca juga: Nasib Malang Sederet Fasilitas Bekas Olimpiade yang Terlupakan, Mana Saja?
Jika ingin berkunjung saat pandemi Covid-19 usai, wisatawan bisa berkunjung ke sejumlah tempat wisata di sekitarnya usai menikmati megahnya Yoyogi National Gymnasium.
Beberapa spot wisata yang dapat dikunjungi adalah Meiji Memorial Picture Gallery, kawasan wisata dan olahraga Meiji Jingu Gaien, Kuil Meiji, atau kawasan Harajuku seperti Jalan Takeshita dan Jalan Omotesando.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.