Berkaitan dengan ini, The Centre for the Promotion of Imports from developing countries (CBI) dalam studinya yang dirilis Mei 2021 menyebutkan, Eropa, terutama Jerman, Inggris dan Perancis, adalah sumber pasar yang besar untuk MICE di Negara Berkembang.
Pertemuan skala kecil dan perjalanan insentif adalah segmen yang paling menjanjikan. Pembeli MICE Eropa menginginkan pengalaman unik yang memberi mereka nilai uang yang baik.
Mereka mengharapkan MICE dengan kualitas, kapasitas, fleksibilitas, dikelola secara profesional, dan berlangsung di lokasi yang menarik.
Sayangnya, sebagaimana pariwisata secara umum, bisnis MICE kurang menjadi perhatian pemerintah. Bisnis MICE juga ikut lesu sejak pandemi Covid-19 melanda.
Lesunya bisnis MICE diakibatkan perubahan berbagai acara pertemuan, insentif, konvensi, dan pameran ke sistem virtual. Pembatasan kerumunan dan peraturan karantina mandiri membuat geliat bisnis MICE layu.
Kita berharap melalui pelaksanaan protokol CHSE (cleanliness, health, safety, environment sustainability) peluang bisnis MICE di Indonesia kembali menggeliat.
Apalagi, selain berkualitas, bisnis MICE ditunjang oleh lokasi yang unik dan menarik.
Atas dasar itu, Direktorat MICE Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menetapkan MICE sebagai andalan atau tulang punggung sektor pariwisata.
Makanya, ketika dipercaya menjadi tuan rumah pelaksanaan pertemuan para Menteri Ketenagakerjaan anggota G20 (G20 Labour and Employment Ministers’ Meeting/G20-LEMM) pada 2022, pemerintah Indonesia langsung meresponsnya dengan sangat antusias.
Saat ini Kementerian Ketenagakerjaan mulai menyiapkan berbagai hal teknis dan nonteknis untuk pelaksanaan G20-LEMM di Indonesia
Salah satu destinasi wisata yang potensial dan populer sebagai lokasi MICE, termasuk G20-LEMM adalah Bali. Pulau Dewata telah menduduki jajaran peringkat teratas dalam destinasi MICE di Indonesia sejak 2010 silam.
Selain MICE di Bali, ada beberapa lokasi lain di Indonesia yang juga populer dalam hal MICE, yaitu Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, Bandung, Medan, Semarang, Manado, Batam, dan Lombok.
Bahkan, kita punya lokasi baru yang pontensial seperti Mandalika dan Labuan Bajo.
Tidak berbeda dengan Bali, kesembilan destinasi MICE ini juga memiliki fasilitas-fasilitas penunjang bertaraf Internasional dengan kualitas memadai. Semua tempat itu menawarkan potensi wisata baik alam, kuliner, sejarah, dan budaya yang tak kalah memesona.
MICE sepatutnya ditargetkan menjadi wisata unggulan. MICE diproyeksikan akan berkembang pesat setelah pandemi berakhir. Dengan begitu, MICE memiliki potensi yang sangat besar untuk mendongkrak ekonomi, khususnya sektor parekraf.
Potensi ini terlihat karena wisatawan MICE umumnya memiliki anggaran yang sangat tinggi dalam sekali kedatangan. Hal ini akan membuat perputaran ekonomi di ranah lokal maupun internasional terus hidup.
Kita berharap, kedatangan wisman untuk wisata MICE semakin tinggi tahun ini dan ke depannya. Dengan demikian pariwisata mampu bergeliat kembali sehingga dapat memberikan kontribusi besar bagi perekonomian Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.