Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bali Bakal Buka untuk Turis Asing pada Oktober 2021?

Kompas.com - 24/09/2021, 20:49 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F.

Editor

KOMPAS.com - Bali tengah dipersiapkan untuk pembukaan dan penerimaan kembali kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada Oktober 2021.

Menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, dari masukan yang disampaikan oleh Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) dan pemangku kepentingan atau stakeholder pariwisata, kondisi di Bali sudah menunjukkan situasi yang kondusif dan langkah persiapan ini sudah masuk tahap akhir.

Baca juga: Pesona 11 Tempat Wisata di Bali yang Sudah Buka Kembali

Sesuai arahan dari Pak Luhut (Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan), kita akan persiapkan pada Oktober 2021,” kata Sandiaga seperti dikutip dari siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (24/9/2021).

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menggelar rapat terbatas bersama beberapa stakeholder pariwisata Bali sebagai upaya pembukaan dan penerimaan kembali kunjungan wisatawan mancanegara ke pulau dewata. 
 
Sandiaga seusai rapat yang digelar di Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Bali bersama Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati dan para perwakilan Industri pariwisata Bali, Jumat (24/9/2021) menjelaskan, hasil rapat terbatas tersebut nantinya akan disampaikan kepada Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan saat rapat tingkat Menteri pada 30 September 2021.

Baca juga: Tempat Wisata di Bali Sudah Buka, Ada Aturan Ganjil Genap
 
Selanjutnya, Sandiaga menjelaskan penerapan protokol kesehatan dan integrasi aplikasi pedulilindungi harus disiapkan di berbagai destinasi.

Hal ini sebagai upaya untuk menekan transmisi lokal seminimal mungkin dan penguatan kapasitas respon (Testing, Tracing, Treatment).
 
“Dan yang terakhir adalah terakhir penyiapan paket-paket wisata adaptasi. Paket wisata adaptasi yang berkaitan dengan perluasan green zone yang akan dipersiapkan oleh teman-teman industri,” katanya.

Baca juga: Jelajahi 6 Surga Indonesia, Bali Salah Satunya

Lokasi percontohan

Sandiaga juga menjelaskan, pihaknya ingin seluruh destinasi wisata di Bali masuk dalam kategori zona hijau.

Namun, saat ini tiga lokasi percontohan sudah disiapkan sebagai pilot project untuk menerima wisman ke Pulau Bali.

Baca juga: 6 Oleh-oleh Camilan Khas Bali, Manis dan Gurih

Tiga lokasi percontohan itu diberi nama SUN, yakni Sanur, Ubud, dan Nusa Dua.
 
“SUN ini masuk sebagai destinasi green zone untuk di Bali. Dan ini yang akan kita coba persiapkan termasuk mendorong CHSE dan Pedulillindungi yang terus kita tingkatkan,” katanya.

Sawah Ubud, BaliDok. Biro Komunikasi Publik Kemenparekraf Sawah Ubud, Bali

Negara potensial datangkan wisman

Terkait negara potensial untuk mendatangkan wisman, Sandiaga menjelaskan bahwa pihaknya terus mengkaji negara-negara mana yang menjadi target.

Baca juga: Arti PPKM Level 3 Bali bagi Ekonomi Bali dan Indonesia

Namun, lanjutnya, harus diperhatikan juga penangangan pandemi Covid-19 di originasi tersebut lantaran adanya varian-varian baru Covid-19.

"Kita terus pantau, dan ada beberapa negara yang target potensial dan ini nanti juga yang akan kita bahas pada 30 September 2021, lantaran harus kita sesuaikan terkait penanganan COVID-19 di originasi wisatawan tersebut dan varian-varian baru yang terus kita pantau secara ketat,"katanya.

Baca juga: Itinerary 1 Hari Wisata di Ubud, dari Wisata Alam hingga Kekinian

Pihaknya ingin pariwisata yang berbasis alam dan budaya, serta pariwisata yang berkelanjutan akan menjadi tren terbaru pariwisata Indonesia pascapandemi.

"Industri harus menyiapkan paket-paket wisata minat khusus, wisata budaya, desa wisata, dan ini yang kita arahkan ke depan untuk mencapai pariwisata yang berkelanjutan," katanya.

Bukan perkara dibuka atau ditutup

Sementara itu, Cok Ace menjelaskan, pemerintah terus berupaya untuk memonitor dan memantau situasi Covid-19 sebagai salah satu upaya menerima kembali wisatawan mancanegara ke Bali.

Namun ia berharap ada beberapa rencana (plan) terkait jadi atau tidaknya pembukaan Bali dalam waktu dekat.

Baca juga: Jelajah 4 Kuliner Tradisional dan Kekinian di Sanur, Bali
 
“Namun demikian, ini bukan persoalan dibuka atau tidak yang hanya hitam dan putih. Kita berharap adanya plan a, b, dan c," katanya.

"Jadi tidak perkara dibuka atau ditutup tapi ada level-level yang perlu kita jajaki baik terkait objek-objek wisata atau tempat-tempat karantina. Dan akomodasi yang kita persiapkan,” tambah Cok Ace.

Baca juga: Jelajahi Ragam Wisata Bali, Termasuk Itinerary

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Toko Oleh-oleh di Purworejo Jawa Tengah, Banyak Pilihannya

5 Toko Oleh-oleh di Purworejo Jawa Tengah, Banyak Pilihannya

Itinerary
5 Tempat Wisata di Bali Disiapkan untuk Delegasi World Water Forum

5 Tempat Wisata di Bali Disiapkan untuk Delegasi World Water Forum

Travel Update
8 Tips Mendaki Gunung Prau yang Aman untuk Pemula

8 Tips Mendaki Gunung Prau yang Aman untuk Pemula

Jalan Jalan
Fenomena Pemesanan Hotel 2024, Website Vs OTA

Fenomena Pemesanan Hotel 2024, Website Vs OTA

Travel Update
6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

Travel Tips
Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Travel Update
8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

Travel Tips
Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Travel Update
Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com