Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menelusuri Peristiwa G30S di Monumen Pancasila Sakti Lubang Buaya

Kompas.com - Diperbarui 30/09/2022, 07:03 WIB
Kistin Septiyani,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

Sumber Kemdikbud

Mobil peninggalan

Monumen Pancasila Sakti menyimpan kendaraan-kendaraan tua yang digunakan untuk mengangkut para jenderal TNI menuju markas mereka di Lubang Buaya.

Pengunjung juga dapat menjumpai dua buah mobil tua yang merupakan mobil dinas dari Ahmad Yani dan Presiden ke-2 Republik Indonesia, Soeharto.

Ada pula Panser Saracen yang digunakan untuk mengangkut jenazah Pahlawan Revolusi dari sumur tua menuju Taman Makam Pahlawan Kalibata. 

Baca juga: Pulau Nusakambangan, Pernah Jadi Bui Tahanan Politik G30S

Monumen Pancasila Sakti

Monumen Pancasila Sakti adalah sebuah bangunan dengan patung para Pahlawan Revolusi yang berdiri berjajar di depannya. Bangunan ini terletak sejauh 45 meter sebelah utara Sumur Maut.

Pengunjung dapat melihat dinding setinggi 17 meter dengan hiasan patung Garuda Pancasila di belakang deretan patung tersebut.

Baca juga: Mengenal Pasukan Cakrabirawa dalam Peristiwa G30S

Ketujuh patung tersebut dibangun berderet membentuk setegah lingkaran dari barat ke timur secara urutan adalah sebagai berikut:

  • Soetojo Siswomihardjo
  • DI Panjaitan
  • R Soeprapto
  • Ahmad Yani
  • MT Harjono
  • S Parman
  • PA Tendean

Baca juga: Hari Kesaktian Pancasila, Ini 3 Tempat Mengenang Kejadian G30S/PKI

Museum Pengkhianatan PKI

Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur DOK. Shutterstock Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur DOK. Shutterstock

Saat berada di Museum Pengkhianatan PKI, pengunjung dapat menjumpai beberapa diorama tentang pemberontakan yang dilakukan oleh kelompok G30S.

Diorama tersebut menggambarkan pemberontakan yang terjadi di beberapa daerah pada masa itu.

Baca juga: Museum Sasmita Loka, Ada Kisah Mistis Peristiwa G30S?

Mereka juga dapat melihat tiga foto mozaik. Foto pertama menunjukkan korban keganasan PKI di Madiun, Jawa Timur, pada 1948.

Foto kedua menunjukkan penggalian dan pengangkatan jenazah dari sumur tua pada 1965, sementara yang ketiga merupakan foto sidang Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmilub) terhadap tokoh-tokoh G30S.

Ada pula peta relief yang menggambarkan lokasi Monumen Pancasila Sakti sebelum 1 Oktober 1965.

Baca juga: 7 Fakta Menarik TMP Kalibata, Makam Pahlawan Revolusi Dibedakan

Museum Paseban

Museum yang ada di kawasan Monumen Pancasila Sakti ini menyimpan barang-barang pribadi milik ketujuh korban saat diculik.

Pengunjung dapat menyaksikan pakaian, peluru yang ditemukan pada tubuh jenazah, serta barang-barang pribadi lain yang digunakan korban dalam tragedi tersebut.

Baca juga: Cerita Jenderal AH Nasution Lolos dari Penculikan G30S

Tidak hanya itu, terdapat pula foto-foto pribadi serta foto jenazah setelah dikeluarkan dari sumur tua.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com