Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/12/2021, 17:14 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kawasan Mandalika di Kabupaten Lombok Tengah, Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) tengah naik daun usai perhelatan ajang balap motor internasional World Superbike (WSBK) pada pertengahan November 2021.

Akademisi Universitas Mataram bernama Firmansyah mengatakan, hal ini menjadikan kawasan itu sebagai episentrum baru perekonomian NTB.

Meski demikian, dia mengimbau agar geliat ekonomi tersebut juga menyebar di destinasi wisata sekitarnya dan tidak hanya di Mandalika saja.

Baca juga: Berpotensi Gelar Sport Tourism, Pemprov NTB Bisa Tiru Perancis

“Pertama kita punya Gili Trawangan dan lainnya. Kemudian sentra kuliner ikan bakar sebagai sebuah kawasan, Senggigi, dan kawasan kuliner Sayang-Sayang. Bagaimana cara menjahit ini semua agar kehadiran ekonomi di Mandalika dapat dorong kawasan lain untuk bertumbuh,” tegas Firmansyah.

Hal itu disampaikan olehnya dalam Konferensi Internasional Mandalika bertajuk “Infinity Experiences of Nature and Sport Tourism” pada Rabu (1/12/2021).

Adapun geliat ekonomi diharapkan bisa menyebar ke destinasi wisata di sekitarnya. Hal ini karena destinasi-destinasi itu juga memiliki komunitas ekonomi kreatif (ekraf) yang menghasilkan beragam produk kreatif.

Baca juga: MotoGP 2022 Bakal Bikin Untung Pariwisata NTB, tapi...

Menurut Firmansyah, agar geliat ekonomi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika merata ke destinasi wisata di sekitarnya, pihak terkait perlu mendirikan aturan main penyesuaian standarisasi.

“Sehingga ada norma atau nilai-nilai baru, yang tentunya tidak meninggalkan nilai lama, untuk matching antara kawasan lain dengan kawasan Mandalika,” jelas Firmansyah.

Pantai Kuta Mandalika di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.SHUTTERSTOCK/CAHYADI SUGI Pantai Kuta Mandalika di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.

Dia melanjutkan, standarisasi antarkawasan ini bukan berarti semua destinasi sekitar KEK Mandalika harus sejahtera dan kebagian pembangunan seperti kawasan itu.

“Tapi dalam konteks ini, yang perlu kita jahit adalah menghubungkan satu kawasan dengan yang lain agar terkoneksi dengan Mandalika,” ujar Firmansyah.

“Jangan sampai kehadiran Mandalika jadi pengganti kawasan lain, tapi bagaimana kawasan Mandalika menjadi kawasan pelengkap dengan hadirnya kawasan-kawasan lain. Jangan sampai Mandalika tumbuh, tapi Senggigi atau Tiga Gili hilang dari peredaran,” imbuh dia.

Baca juga: Tingkat Hunian Hotel di Mandalika NTB Naik hingga 95 Persen Selama World Superbike

Standarisasi pelayanan dan SDM

Firmansyah menyebutkan, dua contoh standarisasi yang diperlukan adalah pelayanan dan sumber daya manusia (SDM).

Contohnya adalah kawasan kuliner di Pantai Gading, Kota Mataram. Dia tidak menampik ada wisatawan yang merasa kurang nyaman karena kemungkinan standar yang ditawarkan tidak sesuai.

Baca juga: Cara Perancis Manfaatkan Acara Olahraga untuk Promosi Produk Lokal

Menurut Fimansyah, jika ada ekosistem atau komunitas yang menjahit kawasan Pantai Gading sebagai bagian dari kawasan Mandalika meski lokasinya di Mataram, mereka bisa dibenahi.

“Ketika ada aturan main, akan lebih mudah untuk diarahkan. (Misalnya) desain produk yang bisa disiapkan, SDM kita, (aturan main) merancang bahwa ini lho standar pelayanan, standar menerima tamu,” pungkas dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Wisata Non-Pendakian di TN Gunung Rinjani Ditutup Sementara

Wisata Non-Pendakian di TN Gunung Rinjani Ditutup Sementara

Travel Update
Panduan Lengkap ke Pantai Klotok Wonogiri, Harga Tiket hingga Aktivitas

Panduan Lengkap ke Pantai Klotok Wonogiri, Harga Tiket hingga Aktivitas

Travel Tips
5 Tips Berkunjung ke Jembatan Akar di Yogya, Datang Siang

5 Tips Berkunjung ke Jembatan Akar di Yogya, Datang Siang

Travel Tips
Harga Tiket dan Jam Buka Jembatan Akar di Yogyakarta

Harga Tiket dan Jam Buka Jembatan Akar di Yogyakarta

Travel Update
Perayaan Tahun Baru 2024 di Shibuya di Jepang Diperketat

Perayaan Tahun Baru 2024 di Shibuya di Jepang Diperketat

Travel Update
Sandiaga Usulkan Bebas Visa Kunjungan untuk 20 Negara, Termasuk China

Sandiaga Usulkan Bebas Visa Kunjungan untuk 20 Negara, Termasuk China

Travel Update
Garuda Indonesia dan Citilink Siapkan 1,8 Juta Kursi Saat Nataru

Garuda Indonesia dan Citilink Siapkan 1,8 Juta Kursi Saat Nataru

Travel Update
5 Tempat Wisata Anak di Bandung, Liburan Seru Penuh Edukasi

5 Tempat Wisata Anak di Bandung, Liburan Seru Penuh Edukasi

Jalan Jalan
Jadwal Kereta Wisata Ambarawa Saat Nataru, Bisa Mampir Stasiun Tuntang ala 'Gadis Kretek'

Jadwal Kereta Wisata Ambarawa Saat Nataru, Bisa Mampir Stasiun Tuntang ala "Gadis Kretek"

Hotel Story
Libur Nataru, Pelni Labuan Bajo Tambah Rute dan Kuota Penumpang

Libur Nataru, Pelni Labuan Bajo Tambah Rute dan Kuota Penumpang

Travel Update
Kereta Uap Harry Potter Terancam Ditutup Akibat Alasan Keamanan

Kereta Uap Harry Potter Terancam Ditutup Akibat Alasan Keamanan

Travel Update
Bandara Komodo di Labuan Bajo Naik Status Jadi Bandara Internasional

Bandara Komodo di Labuan Bajo Naik Status Jadi Bandara Internasional

Travel Update
4 Wahana Perosotan Pelangi di Bogor, Bisa Meluncur di Kebun Teh 

4 Wahana Perosotan Pelangi di Bogor, Bisa Meluncur di Kebun Teh 

Jalan Jalan
Kaleidoskop Aturan Baru untuk Turis di Bali Sepanjang 2023

Kaleidoskop Aturan Baru untuk Turis di Bali Sepanjang 2023

Travel Update
PHRI Bantul: Pemesanan Hotel untuk Libur Akhir Tahun Sudah 70 persen

PHRI Bantul: Pemesanan Hotel untuk Libur Akhir Tahun Sudah 70 persen

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com