KOMPAS.com - Meski okupansi hotel di Bali meningkat jelang momen Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru) harga kamar yang tersedia masih relatif stabil.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Badung, I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya.
"Harga kamar tetap reasonable, karena hukum ekonomi supply dan demand."
"Persediaan kamar masih lebih banyak dibandingkan permintaan. Situasi Covid-19 juga masih ada, sehingga harga relatif terjangkau," ungkapnya kepada Kompas.com, Kamis (16/12/2021).
Jumlah kunjungan jelang Nataru memang terbilang cukup tinggi.
Data terkini, menurut Suryawijaya, sekitar 22.000 wisatawan domestik berkunjung ke Pulau Dewata setiap harinya, dengan 12.000 wisatawan datang melalui perjalanan udara dan 10.000 wisatawan datang melalui jalur darat.
Kedatangan wisatawan domestik saat ini berhasil menaikkan okupansi perhotelan rata-rata tingkat regional di Bali menjadi 35 persen.
Meski begitu, peningkatan wisatawan domestik masih terus diupayakan.
Hal ini agar memenuhi ketersediaan kamar yang jumlahnya mencapai sekitar 146.000.
"Sehingga belum seimbang jika dibandingkan dengan 22.000 wisatawan domestik yang datang," sambung Suryawijaya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.