Museum ini memiliki koleksi semua jenis hewan merayap unik yang disematkan di papan pajangan berdebu.
Meski begitu, museum yang dimiliki oleh suami dan istri ini tetap perlu dimasukkan ke daftar jadwal perjalanan jika berkunjung ke Thailand.
Baca juga: Phetchaburi di Thailand Jadi Kota Kreatif Gastronomi UNESCO
Kuil yang berlokasi di area tenang dari area parkir mobil di sebuah hotel di Bangkok ini adalah hutan persembahan.
"Rumah Roh" yang bisa ditemukan di sana dibangun untuk Dewi Chao Mae Tuptim atau dewi kesuburan.
Jika berkunjung, kita bisa melihat persembahan bunga, dupa, makanan persembahan, dan persembahan lingga, yang beberapa di antaranya memiliki panjang lebih dari 1,8 meter.
Kuil ini sering dikunjungi oleh wanita yang ingin diberi kesuburan oleh dewi dan kepercayaan ini sudah ada sejak zaman dulu.
Kita juga bisa berjalan-jalan di sekitar hutan penis di sekitarnya, pengalaman yang tak kalah unik dan bisa kita dapatkan ketika tiba di tempat ini.
Baca juga: 46 Negara Bisa Wisata ke Thailand Tanpa Karantina, Ada Indonesia?
Bagi wisatawan yang menyukai tempat wisata supranatural dan tempat terbengkalai, menara ini adalah tempat wisata yang sempurna.
Sathorn Unique Skyscraper merupakan menara 49 lantai, yang awalnya dibangun untuk menjadi sebuah kantor dan apartemen mewah.
Namun, setelah krisis keuangan pada 1997, menara ini ditinggalkan dan terbengkalai, sehingga meninggalkan bangunan besar yang menyeramkan.
Ada banyak kamar kosong yang dipenuhi dengan benda-benda acak, termasuk manekin dan gambar mendiang raja Thailand.
Penduduk setempat meyakini bahwa bangunan itu berhantu dan sudah banyak melaporkan cerita tentang aktivitas supranatural di sana.
Karena bangunannya rapuh, disarankan untuk berhati-hati ketika berkunjung ke sana.
Disarankan untuk menjelajahi area parkir 10 lantai yang terletak di seberang The Sathorn Unique sebagai pilihan aman.
Baca juga: 5 Wisata Pulau Menarik di Thailand yang Wajib Dikunjungi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.