Hal senada disampaikan Profesor studi agama Carole Cusack, yang menyebutkan kalau pohon Natal modern bermula dari Jerman.
Saat itu, ada yang mengatakan bahwa pohon Natal terinspirasi dari pohon surga, simbol Taman Eden yang bercerita tentang Adam dan Hawa.
Baca juga: Merry Christmas, 12 Ucapan Selamat Natal 2021 dalam Bahasa Inggris dan Indonesia
Sehingga pada 24 Desember yang merupakan hari raya keagamaan Adam dan Hawa, warga Jerman mendirikan pohon tersebut di rumah mereka.
Pendapat lain mengatakan bahwa pohon Natal berevolusi dari piramida Natal, struktur kayu yang dihiasi dahan hijau dan tokoh agama.
Dalam legenda lain, diceritakan tradisi pohon Natal dan hiasannya berawal dari Martin Luther, seorang reformis Protestan.
Tahun 1882 ketika berjalan pada malam hari, Luther terkesan karena melihat kelap-kelip bintang dari sela-sela pepohonan. Ia lantas terinspirasi ingin menghadirkan sinar-sinar itu dengan memasangkan lilin pada pohon yang ada di rumahnya.
Baca juga: 6 Gereja Kuno di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Libur Natal
Kemudian, imigran Jerman membawa tradisi ini saat mereka bermukim di negara lain. Pada abad ke-18, kata Cusack, pohon Natal sudah ada di seluruh Eropa.
Akan tetapi, perlu diketahui bahwa masyarakat Eropa sebenarnya sudah biasa memajang pohon di rumah mereka dan mendekorasinya sejak abad ke-16. Dekorasi ini berupa kertas berwarna, mainan kecil, makanan, dan terkadang lilin.
Banyak sejarawan yang menilai bahwa tradisi pohon cemara saat Natal dipopulerkan oleh keluarga kerajaan Inggris pada 1864, yaitu Pangeran Albert, suami Ratu Victoria.
Mengutip History, muncul gambar ilustrasi Ratu Victoria bersama Pangeran Albert berdiri di sekitar pohon natal bersama anak-anak mereka. Pohon itu didekorasi dengan berbagai hiasan seperti lilin, permen, kue mewah, dan lain-lain yang digantung oleh pita serta rantai kertas.
The Telegraph juga menyampaikan bahwa Pangeran Albert menumbuhkan pohon tersebut di Istana Windsor. Hal ini banyak diterima, karena Pangeran Albert berasal dari Jerman yang merupakan tempat tradisi pohon natal berasal.
Baca juga: Ucapan Selamat Natal dalam Bahasa Daerah, Ada Bahasa Batak dan Bahasa Jawa
Pada saat itu, Ratu Victoria adalah seorang trendsetter pada zamannya, sehingga tradisi tersebut berkembang di seluruh dunia.
Tak hanya menghias pohon Natal, tradisi ini menjadi lebih kompleks pada pertengahan abad ke-19. Perayaan Natal pun menjadi lebih ramai dengan tradisi kartu natal, tukar kado, makan kue pai, dan lain sebagainya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.