Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Tradisi Jelang Tahun Baru Imlek, Ada Bersih-bersih Rumah

Kompas.com - 16/01/2022, 20:13 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ada beberapa tradisi Imlek yang dilakukan di beberapa negara jelang perayaan Hari Raya Imlek. Adapun Imlek tahun ini jatuh pada 1 Februari 2022.

Di Indonesia, misalnya, masyarakat yang merayakan Imlek biasanya akan berdoa, berkumpul bersama keluarga, berbagi angpao, memakai warna merah, hingga mencicipi hidangan khas.

Untuk sebagian besar orang Barat, mereka akan menonton parade di Chinatown, menikmati makanan yang lezat, dan masih banyak lagi ritual dan tradisi khusus Tahun Baru Imlek lainnya.

Imlek menjadi salah satu hari libur terpenting di Asia.

Baca juga: Unik, Ada Tradisi Beri Makanan Manis Kepada Dewa Dapur Seminggu Sebelum Imlek

Merangkum dari The Culture Trip, Minggu (18/1/2022), berikut beberapa ritual dan tradisi masyarakat di seluruh dunia saat merayakan Hari Raya Imlek.

Tradisi Imlek di berbagai negara

Berkumpul dengan keluarga dan teman-teman

Ilustrasi berkumpul dengan keluarga dan menyantap hidangan khas Imlek, salah satu tradisi Imlek.UNSPLASH/GALEN CROUT Ilustrasi berkumpul dengan keluarga dan menyantap hidangan khas Imlek, salah satu tradisi Imlek.

Seperti banyak hari libur besar, Tahun Baru Imlek biasanya menjadi waktu bersama keluarga dan teman-teman.

Tradisi ini sangat penting sehingga perjalanan saat Tahun Baru Imlek setiap tahun disebut-sebut sebagai 'migrasi manusia terbesar di dunia', setidaknya sampai sebelum pandemi Covid-19.

Menyiapkan dekorasi berwarna merah dan hiasan khas Imlek

Ilustrasi dekorasi Imlek di rumah. Salah satu tradisi Imlek adalah menyiapkan dekorasi dan hiasan khas.PEXELS/RODNAE PRODUCTIONS Ilustrasi dekorasi Imlek di rumah. Salah satu tradisi Imlek adalah menyiapkan dekorasi dan hiasan khas.

Dekorasi merah yang meriah menghiasi setiap jalan, etalase, dan rumah, menandakan Tahun Baru Imlek sudah dekat.

Diasosiasikan dengan kekayaan dan keberuntungan, dekorasi merah digantung untuk mengusir Nian, monster mirip singa yang takut dengan warna merah, menurut mitologi Tahun Baru Imlek.

Di beberapa daerah di China, hari liburnya disebut juga sebagai Festival Musim Semi, dengan rangkaian bunga cerah dan pohon buah-buahan yang menerangi rumah dan jalan.

Sementara di Korea, ada dekorasi burung bangau yang melambangkan umur panjang, dan burung murai yang melambangkan keberuntungan.

Baca juga: Dilarang Sapu Rumah dan 3 Pantangan Lain Saat Imlek

Menggantung gambar Dewa-dewa di Pintu

Dikenal sebagai mén shén dan berasal dari Dinasti Tang, Dewa Pintu adalah penjaga pintu masuk dan merupakan beberapa dewa paling populer bagi orang Tiongkok kuno.

Dewa-dewa ini berpasangan, saling berhadapan, dan dianggap melindungi rumah dari roh jahat. Selama Tahun Baru Imlek, orang-orang memasang foto Dewa di pintu rumah mereka untuk keberuntungan dan melindungi keluarga di tahun mendatang.

Ilustrasi dekorasi Imlek di rumah. PEXELS/RODNAE PRODUCTIONS Ilustrasi dekorasi Imlek di rumah.

Berbagi rezeki dengan orang yang dicintai

Saat Imlek, orang dewasa biasanya memberikan amplop merah atau angpao kepada anak-anak dan mereka yang belum menikah. Paket merah ini berisi hadiah uang tunai yang jumlahnya bervariasi tergantung hubungan pemberi dan penerima.

Untuk perayaan Seollal di Korea, hadiah ini bisa berupa tas merah, atau hadiah uang disertai dengan pesan penyemangat dan berkah keberuntungan untuk tahun baru.

Di Tibet, anak-anak akan membawa hadiah kepada orang tua mereka. Pada pagi pertama di Tahun baru Imlek, anak-anak akan mengenakan pakaian tradisional dan membawa keranjang berisi daging matang, pangsit kukus, buah, manisan, dan roti tradisional untuk diberikan.

Baca juga: Apa Itu Imlek dan Apa Tujuan dari Perayaannya?

Mengunjungi pasar Tahun Baru Imlek

Menjelang Imlek, pasar terbuka akan menjual dekorasi, bungkusan merah, mainan, pakaian, dan pernak-pernik.

Di China Selatan, pasar jalanan dipenuhi dengan bunga dan tanaman pot. Bunga seperti anggrek dan peony sangat populer karena dianggap bisa menguntungkan.

Pasar di ruang terbuka lainnya juga sering dikaitkan dengan Tahun Baru Imlek. Saat pameran kuil, biasanya ada manisan, gulungan doa, dan dupa.

Menonton tarian tradisional atau pertunjukan kembang api

Ilustrasi barongsai pada perayaan Tahun Baru Imlek.UNSPLASH/MICHAEL BUILLEREY Ilustrasi barongsai pada perayaan Tahun Baru Imlek.

Di beberapa negara, Tahun Baru Imlek tidak akan lengkap tanpa kembang api. Di China, petasannya dibuat dari gulungan kertas merah berisi bubuk mesiu yang ketika dinyalakan, akan meninggalkan sobekan kertas merah di belakangnya.

Diyakini bahwa suara keras petasan ini berfungsi untuk menakut-nakuti Nian, monster mirip singa yang menurut legenda akan bangkit dari laut untuk berpesta daging manusia di tahun baru.

Mitologi Nian juga dikaitkan dengan barongsai. Tarian ini adalah salah satu tradisi yang paling dikenal secara global karena sangat menonjol.

Baca juga: 3 Kuil Populer yang Dikunjungi Warga Hong Kong Saat Imlek

Ilustrasi membersihkan rumah dan menghias rumah dengan pernak-pernik Imlek.PEXELS/RODNAE PRODUCTION Ilustrasi membersihkan rumah dan menghias rumah dengan pernak-pernik Imlek.

Membersihkan rumah sebelum Tahun Baru Imlek

Pada hari-hari menjelang Tahun Baru Imlek, rumah akan dibersihkan secara menyeluruh. Ritual ini diperlukan untuk mengusir kesialan tahun sebelumnya dan mempersiapkan awal yang baru.

Rumah sudah harus bersih sebelum tengah malam, karena membersihkan pada hari pertama tahun baru dianggap terlarang.

Berdoa di pura atau kuil

Orang-orang biasanya mengunjungi kuil pada hari ketiga Tahun Baru Imlek untuk menyalakan dupa dan berdoa kepada dewa. Hal ini dilakukan untuk meminta berkah dan keberuntungan di tahun depan.

Banyak juga kuil besar yang akan menampilkan tarian naga dan singa yang meriah di halaman mereka.

Baca juga: Bedanya Makanan Imlek Tionghoa Indonesia dengan di China

Makan suguhan meriah

Ilustrasi sajian Imlek.PEXELS/ANGELA ROMA Ilustrasi sajian Imlek.

Tahun baru tentu tidak lengkap tanpa adanya pesta dan aneka suguhan. Tradisi inilah yang paling bervariasi di berbagai negara.

Di Tiongkok utara, orang-orang akan menyiapkan jiaozi (pangsit). Pangsit yang berbentuk seperti mata uang kuno ini melambangkan keberuntungan untuk tahun baru.

Bagi kelompok Tsagaan Sar di Mongolia, tumpukan kue kering adalah hidangan utama. Kue scone berbentuk bulat panjang disusun untuk membangkitkan Gunung Sumeru, gunung berpuncak lima yang penting bagi agama Hindu, Jain, dan Buddha.

Sementara, orang-orang makan Korea akan menikmati tteokguk (sup kue beras) saat Seollal. Kuahnya yang bening melambangkan awal yang segar dan cerah untuk tahun baru, sementara kue beras yang menyerupai koin menawarkan kemakmuran.

Makanan lain seperti jeruk mandarin, manisan buah-buahan, dan ikan juga sering dimakan, dipajang, atau dihadiahkan di berbagai budaya yang merayakan Tahun Baru Imlek.

Baca juga: Rayakan Imlek, Ini Makna Manisan dalam Sembahyang dan Perayaan Imlek

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com