Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PBB Prediksi Pariwisata Internasional Belum Akan Pulih hingga 2024

Kompas.com - 19/01/2022, 11:15 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

Sumber AFP

KOMPAS.com - Jumlah wisatawan yang bepergian di seluruh dunia diperkirakan belum dapat kembali seperti masa sebelum pandemi Covid-19 hingga tahun 2024.

Prediksi ini disampaikan oleh The World Tourism Organization (UNWTO) atau Organisasi Pariwisata Dunia, Selasa (18/1/2022), mengutip AFP

Faktor ini disebabkan oleh varian Omicron yang sangat mudah menular. Meskipun ringan, namun ternyata tetap akan mengganggu pemulihan pada awal 2022.

Baca juga: Cara Mencegah Penularan Covid Varian Omicron Menurut WHO Terkait Perjalanan Internasional

Padahal, tahun lalu, aktivitas wisata internasional mengalami pertumbuhan sebesar empat persen selama 2020, menurut data Barometer Pariwisata Dunia (World Tourism Barometer) PBB di Madrid, Spanyol. 

Pendapatan pariwisata tahun 2020 turun 72 persen dari tahun sebelumnya, yang ditutup bersamaan dengan terjadinya pandemi. 

"Laju pemulihan tetap lambat dan tidak merata di seluruh wilayah dunia karena berbagai tingkat pembatasan mobilitas, tingkat vaksinasi, dan kepercayaan pelancong," kata UNWTO dalam siaran pers.

Baca juga:

Dibandingkan dengan tahun 2020, tahun lalu kedatangan wisatawan asing di Eropa melonjak hingga 19 persen. Sedangkan, di Amerika Serikat (AS) naik hingga 17 persen. 

Sementara, di Timur Tengah, tingkat pariwisata menurun 24 persen pada 2021. Lalu untuk di kawasan Asia-Pasifik turun 65 persen di bawah level tahun 2020, dan 94 persen turun pada level sebelum pandemi.

Ilustrasi wisatawan asing.SHUTTERSTOCK Ilustrasi wisatawan asing.

Sebuah pernyataan mengatakan bahwa para pakar pariwisata bisa melihat prospek yang lebih baik pada tahun ini, setelah terjadi turbulensi di bulan-bulan awal karena gelombang Omicron.

Lembaga tersebut memerkirakan kenaikan 30 - 78 persen untuk aktivitas wisata internasional tahun 2022 dibandingkan tahun lalu. Walau untuk sementara jumlahnya tetap jauh di bawah level tahun 2019.

Baca juga:

Sementara itu, sebagian besar ahli lainnya mengatakan bahwa mereka belum bisa memerkirakan kembalinya aktivitas pariwisata ke kondisi seperti saat sebelum pandemi. Setidaknya sampai tahun 2024.

Kontribusi ekonomi pariwisata pada tahun 2021 (diukur dalam Gross Domestic Product atau Produk Domestik Bruto langsung pariwisata) diperkirakan mencapai 1,9 triliun dolar AS (sekitar Rp 27,3 kuadriliun), di atas 1,6 triliun dolar AS (sekitar Rp 23 kuadriliun) pada tahun 2020.

Namun, jumlah ini masih jauh di bawah kondisi saat sebelum pandemi yaitu sebesar 3,5 triliun dolar AS (sekitar Rp 50,3 kuadriliun).

Hal ini menunjukkan bahwa meski ada sedikit peningkatan di 2021, target aktivitas wisata internasional untuk benar-benar bangkit seperti sebelum pandemi, tampaknya masih belum bisa tercapai dalam waktu dekat.

Baca juga: 5 Hal Ini Tidak Dapat Dilakukan Lagi Saat Naik Pesawat sejak Pandemi Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com