Untuk lebih memudahkan pengunjung, Wiweko menganjurkan agar keberadaan barcode mudah ditemukan dan ditempatkan di beberapa titik.
Dengan begitu, pengunjung tak perlu mengantre untuk melakukan scan .
Selain itu, jika hasil check in pengunjung tidak sesuai aturan, Wiweko menghimbau agar mereka menerimanya dan tidak bersikeras masuk ke dalam taman rekreasi.
Hal ini dinilai penting untuk kepentingan bersama.
"Jadi ada kesadaran, lah. Kalau kita sehat ya kita bisa tenang berwisata dan kalau kita sedang tidak enak badan jangan berwisata dulu," tuturnya.
Baca juga:
Menurutnya, implementasi penerapan prokes di lapangan memerlukan kerja sama antara pemerintah, dalam hal ini Kementerian Kesehatan, dan pihak pengelola fasilitas publik.
Ia meminta seluruh pengelola tempat rekreasi, khususnya para anggota PUTRI untuk mengukuti anjuran yang diberikan pemerintah sehingga angka kasus Covid-19 bisa kembali ditekan.
Sebab, ketidakpatuhan pengelola dalam menerapkan prokes, termasuk dalam memanfaatkan PeduliLindungi, bisa berdampak buruk pada mereka sendiri.
"Jangan sampai karena ingin menjaring customer sebanyak-banyaknya mengalahkan tujuan baik dari penerapan PeduliLindungi ini."
"Kami mengimbau anggota PUTRI untuk support program pemerintah ini demi kepentingan yang lebih besar terutama pariwisata kita. Sudah bagus wisata sudah mulai bergeliat, sayang kalau sampai terpengaruh karena kita tidak disiplin dan tidak peduli," katanya.