Seperti disampaikan sebelumnya, untuk memasuki kawasan jogging track pengunjung tidak dipungut biaya. Namun, wisatawan harus menaiki perahu agar sampai ke kawasan hutan mangrove.
Pada hari kerja (weekday), sewa perahu berlaku sistem paket artinya harus ada 12 orang dalam satu rombongan. Tarifnya sebesar Rp 25.000 untuk dewasa dan Rp 15.000 untuk anak-anak.
Selain sistem rombongan 12 orang, pengujung juga bisa menyewa satu kapal dengan tarif Rp 300.000 per kapal.
Sedangkan pada akhir pekan (weekend) tidak berlaku sistem paket, karena pengunjung dapat bergabung dengan wisatawan lainnya dalam satu rombongan. Tarifnya masih sama yakni Rp 25.000 untuk dewasa dan Rp 15.000 untuk anak-anak.
Baca juga: Taman Mangrove Klawalu Sorong, Taman Wisata Mangrove Pertama di Papua
David menjelaskan sistem paket rombongan tersebut menyesuaikan dengan kapasitas kapal yang cukup besar.
“Perahu kami kapasitasnya 35 orang, namun karena pandemi diambil hanya 12 orang saja (untuk menjaga jarak),” terangnya.
Warga Surabaya dan sekitarnya cukup antusias mengunjungi Mangrove Surabaya. Sebelum pandemi, kata David, jumlah pengunjung bisa lebih dari 1.000 orang saat weekend.
Namun, karena pandemi maka jumlah wisatawan berkurang menjadi 500-600 orang di akhir pekan.
Ia melanjutkan, ada sejumlah kegiatan yang dapat dilakukan wisatawan di kawasan hutan mangrove. Selain menjelajahi hutan mangrove menggunakan perahu, wisatawan dapat mengabadikan momen di spot foto cantik, bersantai di gazebo dan rumah apung, serta menanam pohon mangrove.
“Nanti di tempat pemberhentian (perahu) itu ada seperti pulau, ada gazebonya, ada rumah apung, dan jembatan dari bambu. Jadi ikonik seperti tidak berada di Surabaya, karena masih alami,” ujarnya.
Baca juga: 6 Aktivitas Menarik Saat Wisata ke Grand Maerakaca, Jelajah Hutan Mangrove
Setelah lelah berkeliling, wisatawan bisa bersantai di gazebo atau rumah apung sembari menikmati pemandangan hijau. Ia menyarankan pengunjung membawa bekal makanan dari rumah karena selama pandemi restoran yang berada di lokasi wisata tutup.
“Fasilitas restoran selama pandemi kami tiadakan, dulu sebelum pandemi ada restoran. Pertimbangannya, melihat kondisi seperti ini enggak memungkinkan untuk pengelola resto, karena akibat Covid-19 wisatawan turun,” ujarnya.
Ekowisata ini buka setiap hari mulai pukul 08.00 hingga 15.00 WIB. Akibat pandemi, Hutan Mangrove Surabaya sempat tutup sementara, namun kini sudah dibuka kembali untuk umum.
Baca juga: Wisata Mangrove BelagaOne Nunukan, Lindungi Bekantan dari Kepunahan