Berikut ini adalah itinerary hari kedua di Yogyakarta dengan tujuan kota Jogja dan sekitarnya:
Wisata hari kedua ini dimulai dengan berburu lupis, makanan khas Jawa di Pasar Beringharjo. Lokasi Pasar Beringharjo dapat dijangkau dengan berjalan kaki dari pusat penginapan di kawasan Malioboro.
Jajanan khas Jawa itu terbuat dari beras ketan, disiram dengan air gula jawa serta ditaburi kelapa parut. Selain lupis, kamu bisa mencicipi makanan lainnya seperti pecel, aneka gorengan, getuk, sate, jenang (aneka bubur), dan lainnya.
Tak diragukan lagi, Pasar Beringharjo adalah surga kuliner. Tak hanya itu, harga makanan di Pasar Beringharjo ini ramah di kantong.
Usai sarapan, saatnya memulai petualangan wisata hari kedua di Yogyakarta. Berbeda dengan hari pertama, rute wisata hari kedua lebih banyak mengeksplorasi Kota Yogyakarta.
Wisata pertama di hari kedua ini adalah Taman Sari yang merupakan reruntuhan istana air di kompleks Keraton Yogyakarta. Lokasinya hanya berjarak 2,6 km dengan waktu tempuh 12 menit.
Menurut buku Sekilas Bangunan Pesanggrahan Taman Sari karya Theresiana Ani Larasati dalam Kompas.com, (30/8/2021), Taman Sari dapat diartikan sebagai tempat yang dibangun untuk bercengkerama dan rekreasi.
Hal tersebut dapat dilihat dari lorong-lorong, taman bunga, dan kolam pemandian yang lebar dan tidak terlalu dalam.
Baca juga: 6 Vila Instagramable di Yogyakarta, Harga Mulai Rp 450.000-an
Daya tarik Taman Sari terletak pada Umbul Pasiraman yang merupakan kolam pemandian bagi sultan, para istri, selir, dan putra-putri raja.
Keraton Yogyakarta menyimpan banyak saksi sejarah perkembangan budaya Jawa dan Indonesia, sehingga sayang untuk dilewatkan ketika berkunjung ke Kota Budaya ini.
Mengutip Kompas.com, (3/7/2021), keraton ini didirikan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono I pada 1755, setelah Kerajaan Mataram Islam terpecah menjadi dua.
Kompleks Keraton Yogyakarta dibagi dalam tiga halaman yang membujur dari arah utara ke selatan. Wisatawan bisa melihat berbagai peninggalan keraton Yogyakarta, seperti benda pusaka, kereta kuda kerajaan, potret, dan lainnya.
Selama kunjungan, wisatawan akan ditemani pemandu wisata yang akan menjelaskan sejarah Keraton Yogyakarta.