Pelancong asal negara-negara Asia Tenggara memiliki kebiasaan yang beragam ketika berwisata.
Wisatawan asal Singapura, kata Pilet, dinilai lebih individual bila dibandingkan dengan wisatawan asal Indonesia.
"(Kunjungan) Indonesia didominasi oleh grup wisatawan," imbuhnya.
Menurutnya, ada sejumlah alasan mengapa wisatawan lebih memilih berwisata dalam bentuk grup. Di antaranya kemampuan berbahasa, kecenderungan untuk mengandalkan jasa tour operator, dan harga yang lebih murah meski sudah mencakup sejumlah fasilitas.
Baca juga:
"Berdasarkan data visa kami, kami mencatat 70 persen pemohon grup dan 30 persen pemohon individu. Namun, data ini tidak terlalu akurat karena kami memiliki grup wisatawan yang mengajukan permohonan ke negara lain, lalu masuk ke Swiss. Sehingga, saya memperkirakan dari Indonesia ada 80 persen grup wisatawan, dan 20 persen wisatawan individu," jelasnya.
Untuk tahun 2023, pihaknya menargetkan untuk mencapai angka kunjungan yang sama dengan tahun 2019, meliputi wisatawan asal Asia Tenggara.
Sementara itu, pihaknya merencanakan pemulihan sebesar 60 persen untuk tahun ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.