Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peti Mati Kuno di Bawah Katedral Notre Dame Paris Akan Dibuka

Kompas.com - 18/04/2022, 04:06 WIB
Ulfa Arieza ,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Para arkeolog Perancis akan membuka peti mati kuno atau sarkofagus yang ditemukan di bawah reruntuhan Katedral Notre Dame, Paris. 

Informasi tersebut diumumkan pada Kamis (14/4/2022) waktu setempat, seperti dikutip Kompas.com dari Lonely Planet

Baca juga:

Menteri Kebudayaan Perancis, Roselyne Bachelot, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa temuan tersebut memiliki "kualitas ilmiah yang luar biasa."

Selain itu, sarkofagus dalam kondisi sangat baik tanpa kerusakan struktural, kecuali hanya beberapa retakan kecil.

Peti mati kuno digambarkan berisi hal-hal yang misterius, seperti mumi dalam film-film Hollywood. Namun demikian, para arkeolog Perancis yang berpatokan pada ilmu antropologi berencana membuka sarkofagus tersebut. 

Apa isi peti mati kuno? 

Berdasarkan informasi dari Reuters, peti mati tersebut ditemukan pada Maret 2022 di bawah runtuhan Katedral Notre Dame. Seperti diketahui, bangunan ikonik di Paris tersebut mengalami kebakaran hebat pada 2019. 

Setelah peti mati kuno tersebut ditemukan, sejumlah arkeolog mulai menelitinya. 

Baca juga:

"Kami mengirim kamera kecil ke dalamnya (peti mati kuno) yang menunjukkan sisa-sisa kain, bahan organik, seperti rambut dan sisa-sisa tanaman,” ujar Christophe Besnier dari Institut Nasional Penelitian Arkeologi Pencegahan (INRAP), Perancis dikutip dari Reuters

"Fakta bahwa tanaman ini masih ada menunjukkan bahwa isinya telah terpelihara dengan sangat baik,” imbuhnya. 

Api membakar bagian atas Gereja Notre Dame di Paris, Perancis, pada Senin (15/4/2019). Belum diketahui penyebab pasti kebakaran itu, api dengan cepat melalap atap dan puncak menara gereja bernuansa Gotik yang dibangun pada abad ke-12 itu.AFP/BERTRAND GUAY Api membakar bagian atas Gereja Notre Dame di Paris, Perancis, pada Senin (15/4/2019). Belum diketahui penyebab pasti kebakaran itu, api dengan cepat melalap atap dan puncak menara gereja bernuansa Gotik yang dibangun pada abad ke-12 itu.

Para arkeolog mengatakan, sarkofagus tersebut terbuat dari timah. Fakta itu memunculkan dugaan bahwa peti mati kuno tersebut milik seorang pejabat tinggi. 

Selain itu, para arkeolog menduga peti mati kuno tersebut berasal dari abad ke-14. Jika dugaan sementara itu dikonfirmasi, maka temuan sarkofagus di bawah Katedral Notre Dame itu menjadi penemuan yang spektakuler. 

Baca juga:

INRAP menyatakan, sarkofagus akan segera dikirim ke Institut Kedokteran Forensik di Toulouse. Menggunakan teknologi penanggalan karbon, para ilmuwan akan mempelajari lebih lanjut tentang benda maupun jasad di dalamnya. 

"Jika ternyata itu adalah sarkofagus dari abad pertengahan, maka kami akan menemui praktik penguburan yang sangat langka," kata Besnier.

Kapan Katedral Notre Dame kembali dibuka? 

Warga menyaksikan api membakar bagian atas Gereja Notre Dame di Paris, Perancis, pada Senin (15/4/2019). Belum diketahui penyebab pasti kebakaran itu, api dengan cepat melalap atap dan puncak menara gereja bernuansa Gotik yang dibangun pada abad ke-12 itu.AFP/GEOFFROY VAN DER HASSELT Warga menyaksikan api membakar bagian atas Gereja Notre Dame di Paris, Perancis, pada Senin (15/4/2019). Belum diketahui penyebab pasti kebakaran itu, api dengan cepat melalap atap dan puncak menara gereja bernuansa Gotik yang dibangun pada abad ke-12 itu.

Usai mengalami kebakaran hebat tiga tahun lalu, situs warisan dunia UNESCO tersebut masih dalam proses restorasi. Berdasarkan informasi dari Lonely Planet, Presiden Emmanuel Macron menargetkan Katedral Notre Dame dapat dibuka untuk umum pada musim semi 2024, bertepatan dengan pelaksanaan Olimpiade Paris. 

Baca juga:

Meskipun museum ditutup, wisatawan masih dapat mengunjungi alun-alun Notre Dame, yang menghadap ke ruang bawah tanah dan pintu masuk katedral.

Kebakaran yang terjadi di Katedral Notre Dame menyita perhatian dunia saat itu. Api besar melahap puncak menara gereja peninggalan abad ke-12 tersebut. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Travel Update
Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com