Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terbang Naik Paralayang di Puncak Joglo Wonogiri, Mulai Rp 400.000

Kompas.com - 21/04/2022, 10:13 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Saat mudik dan libur Lebaran melewati Solo atau Ngawi, pecinta ketinggian dapat mencoba wisata Paralayang di Puncak Joglo di Wonogiri, Jawa Tengah.

Pengunjung bisa terbang dengan paralayang bersama instruktur yang berpengalaman dan bersertifikasi untuk menikmati panorama Waduk Gajah Mungkur dari ketinggian sekitar 625-700 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Baca juga: Paralayang di Puncak Joglo Wonogiri, Terbang dari Tempat Latihan Atlet

Jika ingin mencoba paralayang ke Puncak Joglo yang berlokasi di Desa Sendang, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, sebaiknya memesan terlebih dahulu.

"Selama ini kami fokus ke penerbangan mencari atlet dan prestasi. Kalau wisata, semisal ada penumpang yang memesan, baru kami layani. Jadi sebaiknya kontak dulu ke media sosial kami setidaknya dua atau tiga hari, atau jauh-jauh hari juga tidak apa-apa," kata Kapengcab Paralayang Wonogiri, Hary Black, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (19/04/2022).

Selanjutnya, kata dia, wisatawan dapat berkunjung dan bertemu dengan pengelola pada waktu yang telah disepakati sebelumnya.

Setibanya di Puncak Joglo, wisatawan akan diperkenalkan dengan cara terbang tandem yang baik dan benar, serta dengan aturan ketinggian yang telah ditentukan oleh federasi aerosport.

"Setelah pakai peralatan pengaman seperti harness, parasut terpasang dengan instruktur terbang tandem, pengunjung bisa berlari lalu lompat sampai paralayang terbang," terang Hary.

Baca juga:

Menurutnya, durasi terbang dengan paralayang akan disesuaikan dari situasi dan kondisi. Misalnya, jika pengunjung yang datang adalah rombongan 10 orang, durasi di udara berkisar 10-15 menit.

"Di atas bisa kita maksimalkan juga jadi 30 menit. Tapi kadang ada yang takut dan tidak mau lama-lama," lanjut dia.

Anggota komunitas Paralayang Solo Raya terbang di atas Waduk Gajah Mungkur, Jawa Tengah, Minggu (10/6/2018). Wisatawan bisa menikmati panorama keindahan alam seperti Waduk Gajah Mungkur dari udara dengan cara terbang tandem bersama instruktur paralayang bersertifikat.KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Anggota komunitas Paralayang Solo Raya terbang di atas Waduk Gajah Mungkur, Jawa Tengah, Minggu (10/6/2018). Wisatawan bisa menikmati panorama keindahan alam seperti Waduk Gajah Mungkur dari udara dengan cara terbang tandem bersama instruktur paralayang bersertifikat.

Kemudian, ia menjelaskan, pendaratan biasanya dilakukan di obyek wisata Waduk Gajah Mungkur.

Adapun penerbangan paralayang pasti akan dilakukan bersama instruktur profesional atau tandem, tidak sendirian. Menurut Hary, atlet paralayang yang sudah diizinkan terbang sendirian pun harus melalui sejumlah pelatihan dan pendidikan.

"Untuk melakukan suatu penerbangan solo, itu melalui mekanisme ground handling, bahkan yang sudah tau teknisnya, belum tentu boleh langsung terbang sendiri. Jadi pengunjung minimal harus ditemani satu pilot," ujar dia.

Baca juga: Bukit Glodakan Wonogiri, Spot Sunrise Menawan Berlatar Gunung Lawu

Ia menegaskan, paralayang merupakan olahraga udara yang aman dan menyenangkan, asal dilakukan dengan yakin dan penuh kehati-hatian.

"Kita utamakan safety dan kenyamanan. Jadi ini aman dan nyaman, asal dilakukan dengan mengikuti arahan," tegas Hary.

Fasilitas dan harga wisata paralayang Wonogiri

Untuk menikmati terbang di udara dengan paralayang, wisatawan dapat merogoh kocek mulai dari Rp 400.000, sudah termasuk semua peralatan lengkap.

"Rp 400.000 tapi tidak difasilitasi kamera, handy cam, dan sebagainya. Kalau Rp 550.000, kami sewakan juga gopro dan kartu file-nya," ujar Hary.

Baca juga: 5 Fakta Waduk Pidekso Wonogiri yang Diresmikan Presiden Joko Widodo

Indahnya matahari terbenam yang bisa disaksikan dari Puncak JogloKompas.com/Anggara Wikan Prasetya Indahnya matahari terbenam yang bisa disaksikan dari Puncak Joglo

Di sekitar area paralayang, kata Hary, ada beberapa fasilitas yang bisa dimanfaatkan.

Seperti homestay di area desa wisata yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Sendang Pinilih, maupun hotel-hotel di sekitar Waduk Gajah Mungkur. Adapun kisaran harganya mulai Rp 50.000-Rp 150.000.

Pada area yang sama, terdapat kuliner lokal beraneka ragam.

"Jadi misalnya mau menikmati hidangan khas, di waduk banyak petani ikan, jual-beli ikan segar dan ikan masak," ujarnya.

Selain itu, ia menjelaskan, saat memasuki area Bukit Joglo, wisatawan akan disuguhi panorama Kabupaten Wonogiri yang indah dan luar biasa.

Baca juga:

Mengutip Kompas.com (07/12/2018), lokasi Puncak Joglo yang berada pada ketinggian 680 mdpl membuat pemandangan terbuka ke timur, selatan, dan barat.

Sementara, sisi utara menampilkan bentang perbukitan bagai dinding raksasa, yang juga menampilkan wisata Menara Pandang Soko Gunung. Serta tentu saja yang utama yaitu pemandangan ke Waduk Gajah Mungkur yang terlihat luas.

Sebelah selatan Waduk Gajah Mungkur, terdapat barisan pegunungan yang memanjang, bagian dari Geopark Gunung Sewu.

Jika ingin berkunjung, Puncak Joglo dibuka sejak pagi hingga sore. Khusus selama bulan Ramadhan, Hary mengatakan jam operasionalnya adalah pukul 05.00 sampai menjelang pukul 18.00.

"Kalau hari biasa, di loket dilayani jam 7 pagi sampai 5 sore," kata dia.

Bagi pengunjung yang hanya ingin melihat atlet berlatih paralayang atau atraksi terbang lainnya, diizinkan masuk ke area Puncak Joglo, dengan membayar retribusi Rp 5.000 per orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com