Ia berujar, hampir setiap pagi dan sore banyak anak muda berseliweran di tempat itu. Ada yang datang sendiri, berpasangan, bahkan bergerombol.
Eto mengaku takjub dengan keindahan persawahan Kolisia B. Namun, potensi ini justru tidak dibarengi dengan dukungan dari pemerintah setempat.
Menurutnya, areal persawahan Kolisia lebih elok apabila dibangun lopo-lopo kecil, gazebo, ataupun fasilitas pendukung lainnya.
Baca juga:
Lebih dari itu lanjut dia, pengelolaannya, juga harus melibatkan masyarakat setempat, sehingga mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi.
"Desa ini kan sudah ditetapkan jadi desa wisata. Maka ke depan kita berharap kerja kolaborasi antara pemerintah kabupaten dan desa, dan masyarakat," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.