Setelah melalui beberapa proses persidangan, Pancasila akhirnya dapat disahkan dalam sidang PPKI pada 18 Agustus 1945. Pada sidang tersebut, disetujui bahwa Pancasila dicantumkan dalam Mukadimah Undang-Undang Dasar 1945 sebagai dasar negara Indonesia yang sah.
Baca juga: Di Monas, Pengunjung Bisa Dengar Suara Bung Karno Bacakan Naskah Proklamasi
Baca juga: Menjejaki Sejarah Proklamator Indonesia di Museum Agung Bung Karno
Mengutip Kompas.com (9/9/2021), awalnya pidato Soekarno disampaikan secara aklamasi tanpa judul. Akhirnya, pidato itu mendapat sebutan Lahirnya Pancasila dari mantan Ketua BPUPKI Radjiman Wedyodiningrat.
Gagasan Bung Karno mengenai Pancasila merupakah buah renungan panjang. Mengutip Kompas.com (31/5/2020), Pancasila merupakan buah pemikiran Soekarno saat diasingkan di Ende, Pulau Flores, NTT.
Oleh sebab itu, bisa dikatakan bahwa Ende merupakan lokasi lahirnya Pancasila. Presiden pertama RI itu diasingkan di Ende mulai 14 Januari 1934 hingga 18 Oktober 1938.
Di sekitar lokasi pengasingan itu, terdapat sebuah taman yang dimanfaatkan Bung Karno untuk merenung. Tepatnya di bawah sebuah pohon sukun.
Baca juga: 11 Fakta Menarik Gedung Pancasila, Saksi Pergantian Orde di Indonesia
Baca juga: Hari Lahir Pancasila, Intip Desa Pancasila di Kaki Gunung Tambora
Renungan sang proklamator itu membuahkan hasil, yaitu Pancasila. Saat ini, taman itu dikenal dengan Taman Renungan Bung Karno atau Taman Renungan Pancasila.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.