Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Yakini Ijen Bisa Diupayakan Jadi UNESCO Global Geopark

Kompas.com - 07/06/2022, 13:57 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno meyakini, Geopark Ijen yang berada di Banyuwangi, Jawa Timur, bisa diupayakan menjadi UNESCO Global Geopark (UGG).

“Kami mendorong destinasi pariwisata pengembangan di Banyuwangi, melalui peningkatan nilai tambah pariwisata dan juga peningkatan lama kunjungan, serta pengeluaran wisatawan yang lebih tinggi dengan ditetapkannya Ijen sebagai UGG,” kata Sandiaga saat Weekly Press Briefing secara virtual, Senin (06/06/2022).

Baca juga: Itinerary Wisata 2 Hari di Banyuwangi, Kawah Ijen sampai Pulau Tabuhan

Menparekraf juga menjelaskan bahwa pengembangan pariwisata Banyuwangi secara khusus bertumpu pada empat daya tarik wisata unggulan.

Keempatnya yakni Kawasan Taman Wisata Alam Ijen, Taman Nasional Alas Purwo, Taman Nasional Meru Betiri, dan Taman Nasional Baluran.

Potensi wisata Geopark Ijen

Jika Geopark Ijen ditetapkan sebagai UGG, kata Sandiaga, maka ini akan melengkapi sejumlah UGG yang ada di Indonesia sebelumnya.

Seperti Geopark Batur pada 2012, Geopark Gunung Sewu pada 2015, Geopark Cileteuh tahun 2018, Geopark Rinjani tahun 2018, Geopark Kaldera Toba tahun 2020, dan Geopark Belitung tahun 2020.

Baca juga:

“Saya harapkan semua pihak mendukung untuk ditetapkannya Ijen sebagai taman bumi dunia,” ujar dia.

Wisatawan beraktivitas di samping  Kawah Ijen, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (1/8/2019). Demi pemulihan ekosistem Taman Wisata Alam Kawah Ijen maka diberlakukan penutupan secara rutin setiap bulan pada hari Jumat minggu pertama selama 2019.ANTARA FOTO/ZABUR KARURU Wisatawan beraktivitas di samping Kawah Ijen, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (1/8/2019). Demi pemulihan ekosistem Taman Wisata Alam Kawah Ijen maka diberlakukan penutupan secara rutin setiap bulan pada hari Jumat minggu pertama selama 2019.

Selain Ijen, ia menambahkan, tahun ini akan ada Geopark yang ingin ditingkatkan statusnya seperti Geopark Maros Pangkep di Sulawesi Selatan, Raja Ampat, dan Merangin Jambi.

Sebagai informasi, kriteria penilaian geopark menjadi Unesco Global Geopark antara lain 35 persen geologi dan lanskap (teritorial, geo-konservasi, warisan alam, dan budaya), dan 25 persen struktur pengelolaan atau manajemen.

Lalu, 15 persen pendidikan interpretasi dan lingkungan, 15 persen geowisata, serta 10 persen pembangunan ekonomi wilayah yang berkelanjutan.

“Harapan saya, kita semua dapat bersinergi untuk mengembangan Geopark Ijen dan bersama-sama dapat mewujudkan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan, khususnya di Kabupaten Banyuwangi,” pungkasnya.

Baca juga:

Dikutip dari laman resminya, Selasa (07/06/2022), Geopark Ijen yang terletak di dua kabupaten, yakni Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Bondowoso, merupakan situs geologi yang dikembangkan.

Adapun geopark ini diambil dari Gunung Ijen yang memiliki 21 situs geologi, salah satunya Kawah Ijen, danau kawah paling asam di bumi dengan api di daerah solfatara.

Kawasan Ijen juga memiliki 14 jenis flora, 27 jenis fauna, dengan enam jenis mamalia, dilansir dari Kompas.com (01/12/2018).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

Hotel Story
6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com