Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sambanggo dan Nusabrata, Strategi Wisata Kulon Progo Saat Pandemi

Kompas.com - 15/06/2022, 08:36 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com - Saat mengunjungi tempat wisata di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), wisatawan akan disambut dengan kata "Sambanggo".

"Sambanggo" merupakan akronim dari "Sambang Kulon Progo" atau bisa juga dari bahasa Jawa "Sambang" dan "Monggo".

"Kami didukung oleh Sambanggo. Jadi, di masa pandemi, semuanya sedang sakit, maka kami tidak bisa mengajak mereka berekreasi atau tamasya, tapi sambang," kata Kepala Dinas Pariwisata Kulon Progo, Joko Mursito, saat ditemui Kompas.com, Selasa (14/6/2022).

Adapun arti Sambang, katanya, adalah tilik atau niliki, juga dalam bahasa Jawa. Tilik sama dengan menjenguk atau menengok.

Seperti saat menjenguk orang sakit, tidak perlu beramai-ramai dan berlama-lama, sehingga tiap tempat yang dikunjungi juga cukup sebentar saja. Demikian konsep yang dijelaskan oleh Joko.

Ia menambahkan, "Sambanggo" sejatinya bukan sekadar sebuah salam atau istilah. Dinas Pariwisata Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulon Progo menjadikan kata itu sebagai nama bagi gerakan baru di sektor pariwisata Kulon Progo saat pandemi Covid-19, sejak Agustus 2020, dikutip dari Kompas.com, Jumat (7/8/2020).

Baca juga:

Intinya adalah ucapan selamat datang ala Jawa bagi wisatawan yang berkunjung ke Kulon Progo, sekaligus pengingat bahwa semua penuh kehati-hatian dan waspada demi mencegah penyebaran Covid-19.

Tak hanya Sambanggo, Kabupaten Kulon Progo berkomitmen menggunakan branding Nusabrata guna memajukan pariwisata di daerah.

"Kami membentuk tim namanya Nusabrata. Jadi bersama-sama mengembangkan pariwisata, kami bikin di Kulon Progo ada keterpaduan. Membangun kepariwisataan kolaboratif, Mbroyo Pariwisoto Kulon Progo," ujar dia.

Nusarabrata pun dipilih lantaran Kulon Progo ingin mengajak semua stakeholder (pemangku kepentingan) untuk berkolaborasi membangun sektor pariwisata. Sehingga, tercipta sinergi antarpihak, di antaranya dari Dinas Perdagangan dan Dinas Perhubungan, terang Joko.

"Jadi Sambanggo dan Nusabrata ini kami jadikan spirit tagline baru kami untuk mendorong pariwisata di Kulon Progo," imbuhnya.

Adapun menurutnya, Pariwisata Kulon Progo diharapkan untuk terus bisa bersaing sehingga selalu menerapkan budaya sanding yang selektif, dan budaya saing yang kompetitif.

Baca juga: Kulon Progo Kembali Bikin Tiga Film Berlatar Tempat Wisata, Jadi Ajang Promosi

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Melibatkan masyarakat

Kepala Dinas Pariwisata Kulon Progo, Joko SusmitoKOMPAS.com/Faqihah Muharroroh Itsnaini Kepala Dinas Pariwisata Kulon Progo, Joko Susmito

Selama masa pandemi, Joko menerangkan bahwa pariwisata Kulon Progo bersama-sama dengan masyarakat terus menggali dan menata berbagai potensi wisata dengan sentuhan inovasi serta kreasi.

"Di Kulon Progo ini ada namanya padat karya bedah wisata, untuk mendekatkan pemerintah dengan masyarakat. Bagi masyarakat yang ingin membuat destinasi atau menambah aksen-aksen pariwisata, maka kami dampingi dengan program. Sehingga betul-betul terasa dan teraktualisasikan," terangnya.

Kehadiran Bandara Internasional Yogyakarta (Yogyakarta International Airport atau YIA) dan Candi Borobudur, kata Joko, menjadi salah satu trigger (pemicu) bagi keseluruhan aspek pariwisata Kulon Progo.

Baca juga:

Sehingga, masyarakat diharapkan tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga harus dijadikan sebagai pemain yang terlibat dalam pengembangan wisata.

Joko juga senantiasa menyampaikan agar masyarakat lokal bisa terus belajar, serta tidak perlu malu belajar dari daerah lain yang sudah lebih dulu maju.

"Kita harus menengok kanan kiri melihat perkembangan di daerah lain, untuk menjaga spirit, agar betul-betul bandara dan Borobudur bisa menjadi pemicu dan pemacu pergerakan pariwisata kami," tuturnya.

"Jadi masyarakat ini sudah selalu bergerak di masa pandemi, kami selalu bersama masyarakat agar nanti suatu saat jika pandemi menjadi endemi, kami sudah siap, dan Kulon Progo membuktikannya," tutup Joko.

Baca juga: Kerukunan Antarumat Beragama di Wisata Kulon Progo Akan Jadi Sendratari

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fenomena Pemesanan Hotel 2024, Website Vs OTA

Fenomena Pemesanan Hotel 2024, Website Vs OTA

Travel Update
6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

Travel Tips
Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Travel Update
8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

Travel Tips
Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Travel Update
Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com