Swiss merupakan satu-satunya negara di Eropa yang memiliki dua kota dalam peringkat 10 besar kota paling layak huni di dunia. Selain Zurich, Jenewa berhasil menempati peringkat keenam.
Peringkat Jenewa berhasil naik dua tempat dari posisi kedelapan tahun lalu. Jenewa mendapatkan skor secara keseluruhan 95,9, dengan indikator kesehatan mendapatkan nilai sempurna 100.
Posisi ketujuh kota paling layak huni di dunia ditempati oleh Frankfurt, Jerman. Menariknya, EIU melaporkan bahwa kota ini mengalami kenaikan peringkat paling banyak, yakni 32.
Tahun lalu, Frankfurt berada di posisi 39. Namun, tahun ini berhasil masuk dalam peringkat 10 besar akibat pelonggaran pembatasan Covid-19.
“Frankfurt telah naik 32 tempat dengan mengesankan selama setahun terakhir ke posisi ketujuh,” tulis EIU dalam ringkasan laporan Global Liveability Index 2022: Recovery and Hardship.
Baca juga: 10 Kota Termahal di Dunia 2022, Didominasi Kota di Asia
Bersama dua kota lainnya di Kanada, Toronto berhasil menempati 10 besar tepatnya rangking kedelapan kota paling layak huni di dunia 2022. Skor keseluruhan Toronto adalah 95,4, dengan indikator kesehatan dan pendidikan mendapatkan nilai sempurna 100.
Ibu kota Belanda ini berhasil naik 21 peringkat. Tahun lalu, Amsterdam berada di peringkat 30, namun berhasil menempati posisi kesembilan tahun ini.
Skor keseluruhan Amsterdam adalah 95,3, dengan indikator kesehatan meraih nilai sempurna 100.
Baca juga: 8 Negara Besar yang Hilang dari Peta Dunia
Dua kota tersebut mendapatkan skor seri yakni 95,1. Meski masuk dalam 10 besar, namun peringkat kedua kota tersebut turun.
Tahun lalu, Osaka berhasil menempati peringkat kedua kota paling layak huni di dunia. Sementara, Melbourne berada di peringkat kedelapan kota paling layak huni di dunia 2021.
EIU menilai penyebab turunnya peringkat kedua kota itu, khususnya Melbourne adalah pembatasan Covid-19 yang masih berlaku di tengah pelonggaran di sejumlah kota lainnya.
Kondisi ini menyebabkan sejumlah kota di Australia hengkang dari posisi 10 besar kota paling layak huni, meliputi Adelaide, Perth, dan Brisbane.
“Di Australia, beberapa negara bagian lebih lambat mencabut pembatasan Covid-19 daripada yang lain. Akibatnya, Perth dan Adelaide kehilangan tempat mereka tahun lalu,” tulis EIU dalam ringkasan laporan Global Liveability Index 2022: Recovery and Hardship.
Baca juga: 140 Juta Wisatawan Muslim Dunia Diprediksi Bepergian pada 2023
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.