Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Gurgur Manurung
Tenaga Ahli Komisi VI DPR RI

Alumni Pasca Sarjana IPB Bogor bidang Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan

Masyarakat Lokal Terabaikan dalam Pembangunan Wisata, Kasus Danau Toba

Kompas.com - 19/07/2022, 11:57 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Dr Maruarar sangat kecewa akan hal itu karena dia ingin menjelaskan bahwa UUD 1945 sangat jelas mengatakan perlindungan akan hak-hak masyarakat hukum adat.

Jangan singkirkan masyarakat lokal

Konflik di Sigapiton dan Motung merupakan dampak dari cara-cara BODT yang mengabaikan posisi dan kedudukan masyarakat lokal. Jika pengembangan wisata benar berdasarkan konsep pembangunan berkelanjutan (sustainable development), konflik sosial tidak akan pernah terjadi. Semua masyarakat menginginkan pembangunan, apalagi daerah wisata.

Wisata adalah orang datang melihat keindahan (Danau Toba) kemudian pulang meninggalkan uang. Tetapi ketika tanah ulayat mereka diambil BODT atas dasar hutan lindung,  rakyat melakukan perlawanan. Pendekatan pemerintah seperti yang dilakukan BODT merupakan sebuah kekeliruan. Dibutuhkan kajian sosial budaya yang dalam dengan mengedepankan masyarakat lokal.

Baca juga: Togaraja, Tempat Wisata Baru Samosir untuk Nikmati Panorama Danau Toba

Pariwisata identik dengan memperkenalkan keindahan alam, budaya yang kaya kepada pengunjung. Namun dengan cara BODT, budaya lokal akan terkikis karena ekonomi mereka akan tergerus. Cara-cara BODT tidak menghasilkan rakyat yang ramah terhadap wisatawa.

Jika BODT melakukan pendekatan sosial dan mengajak rakyat untuk bersama membangun wisata dengan baik, maka relasi pemerintah dan masyarakat lokal akan terbangun dengan baik. Pemerintah dan warga lokal bergandengan untuk menyambut wisatawan. Pemerintah dan masyarakat lokal berbicara secara bersama konsep apa yang tepat untuk membangun wisata yang berkelanjutan.

Jika hal itu yang dilakukan, investasi hijau tidak hanya jadi wacana. Investasi hijau niscaya menjadi kenyataan. Hasil akhirnya destinasi wisata akan tetap indah, lestari, dan ekonomi warga meningkat secara berkelanjutan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com