Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Desa Wisata Bisa Bantu Atasi Kemiskinan di Wilayah Indonesia Timur

Kompas.com - 19/07/2022, 18:57 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Beberapa provinsi di wilayah timur Indonesia, antara lain Papua, Papua Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Maluku, masuk dalam 10 provinsi termiskin di Indonesia per September 2021, berdasarkan data Badan Pusat Statistik.

Padahal, provinsi-provinsi tersebut memiliki potensi wisata yang besar. 

Menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, salah satu solusi untuk bantu atasi kemiskinan adalah melalui program desa wisata

Baca juga: 10 Daerah dengan Tingkat Kemiskinan Tertinggi di Indonesia, Mana Saja?

"Desa wisata yang berkelanjutan ini menyentuh setiap poin dari 17 SDGs (Sustainable Develpment Goals). Pengurangan kemiskinan, pengurangan pengangguran, keberlanjutan lingkungan, dan terbukti desa wisata bisa menciptakan lapangan kerja berkualitas yang membuka cross kolaborasi antara pariwisata dan ekonomi kreatif," ujarnya dalam Weekly Press Briefing secara hybrid, Senin (18/7/2022). 

Baca juga: Flores Timur Latih 50 Pemandu Wisata untuk Majukan Sektor Pariwisata

Keberadaan desa wisata, lanjutnya, bisa menimbulkan dua hal sekaligus, yaitu tempat wisata dan sentra ekonomi dalam menjual berbagai produk. 

"Nah, yang menarik bahwa Papua, NTB, dan beberapa provinsi lain itu sekarang meningkat desa-desa wisatanya. Kami sangat yakin dari total 7.500 desa wisata, potensi ini bisa kita kerjakan di tiga tahun ke depan untuk memasukkan mereka ke dalam jaringan desa wisata," terangnya.

Adapun kawasan Indonesia bagian timur dinilai menunjukkan potensi desa wisata yang cukup kaya dan beragam.

Di antaranya ada Desa Wisata Arborek yang menjadi desa wisata terbersih di Papua Barat, Desa Wisata Kampung Yoboi di Jayapura yang memiliki wisata pohon sagu, dan Desa Wisata Lapasi di Maluku Utara dengan pemandangan alamnya.

Baca juga:

Ia menambahkan, program desa wisata cukup relevan dan efektif dalam mengatasi kemiskinan, karena dapat menciptakan lapangan kerja yang besar. 

Sehingga, katanya, melalui desa wisata, diharapkan target sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dalam menciptakan 1,1 juta lapangan kerja baru pada tahun ini dan 4,4 juta lapangan kerja pada tahun 2024 bisa tercapai. 

Selain desa wisata, Sandiaga menyebut bahwa Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) juga memiliki program kampung tematik untuk wilayah perkotaan, yang diharapkan bisa menjadi penunjang untuk ekonomi di kota. 

Baca juga: Desa Wisata Lapasi Maluku Utara Masuk 50 Besar ADWI 2022

"Jadi kita punya program yang kita ingin menjadi lokomotif dan eskalator dalam pengikisan kemiskinan, dan anak tangga untuk menciptakan lapangan kerja," ujarnya.

"Serta kita harapkan akan mendorong kembalinya Indonesia menjadi negara bertumbuh dan ditargetkan menjadi negara berpenghasilan menengah di atas, dan akhirnya menjadi negara maju dalam 15-20 tahun ke depan," pungkasnya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Travel Tips
Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Travel Update
Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Travel Update
Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Travel Update
Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Travel Tips
Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat 'Long Weekend'

Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat "Long Weekend"

Travel Update
Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Hotel Story
3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

Travel Tips
Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Jalan Jalan
Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

Travel Update
5 Wisata di Bandung Barat, Ada Danau hingga Bukit

5 Wisata di Bandung Barat, Ada Danau hingga Bukit

Jalan Jalan
Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

Travel Update
5 Cara Motret Sunset dengan Menggunakan HP

5 Cara Motret Sunset dengan Menggunakan HP

Travel Tips
Harga Tiket Masuk Balong Geulis Cibugel Sumedang

Harga Tiket Masuk Balong Geulis Cibugel Sumedang

Jalan Jalan
Tips Menuju ke Balong Geulis, Disuguhi Pemandangan Indah

Tips Menuju ke Balong Geulis, Disuguhi Pemandangan Indah

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com