Perempuan yang sudah beberapa kali berkunjung ke Korea Selatan ini mengatakan, akses transportasi publik di negara tersebut cukup mudah.
“Pakai kereta cepat aja sudah bisa ke mana-mana, KTX (Korea Train Express) namanya,” ujarnya.
“Kalau keluar dari Seoul, aku pernah ke Nami island, bisa pake KPX juga. Kalau mau ke Busan bisa pakai bus, jadi mereka udah terintegrasi dari satu tempat ke tempat yang lain,” imbuhnya.
Oleh sebab itu, wisatawan hanya tinggal mencari informasi lengkap terkait transportasi umum yang ingin digunakan, termasuk soal durasi perjalanan.
Selain itu, perhatikan juga aturan standar setempat. Misalnya, tertib mengantre, membuang sampah ke tempatnya, dan selalu bersikap sopan.
“Jangan malu untuk bertanya juga, mendingan tanya kalau ada apa-apa,” pesannya.
Baca juga: Jelajah 3 Destinasi di Korea Selatan, Bersantai di Pulau Nami
Terkait barang bawaan, Geby mengatakan bahwa untuk makanan halal di Korea Selatan, memang agak sulit dicari.
“Kalau aku bisanya sudah siapkan makanan pas ke sana, persiapannya itu. Daripada 50:50 enggak tau halal atau enggak,” katanya.
Agar lebih mudah, Geby biasanya membawa sambal lauk pauk, seperti cumi atau rendang, yang sudah berbentuk kaleng dan siap dimasukkan ke koper. Sehingga, lebih praktis dan efisien untuk wisatawan.
Setibanya di Korea Selatan, makanan tersebut tinggal dibuka untuk sekali atau beberapa kali makan. Selain itu, tidak mudah tumpah dan tidak memakan banyak tempat.
Terkait barang penting lainnya, termasuk jenis pakaian yang dibawa, disesuaikan dengan musim.
Saat musim dingin, misalnya, tentu harus menyiapkan jaket, baju tebal, topi, dan sarung tangan. Saat musim panas, tambahnya, bisa pakai pakaian yang lebih tipis dan berwarna cerah agar cantik saat difoto.
Baca juga: Pengalaman Jelajah Korea Selatan di Jakarta, Ada Kafe dan Museum K-pop
Setelah semua persiapan teknis selesai, ada baiknya untuk belajar dan memahami sedikit kosa kata dasar bahasa Korea.
Geby menjelaskan, beberapa tempat, seperti kampus di Korea Selatan, terlihat banyak pelajar atau siswa internasional yang bisa berbahasa Inggris.
Namun, di tempat-tempat tertentu, apalagi bukan di pusat kota, biasanya cukup sulit menemukan penduduk yang lancar berbahasa Inggris.
“Di tempat yang memang misalnya bukan tempat central sekali, itu agak susah. Jadi kalau bertanya lebih baik pakai bahasa Korea. Kalau tau basic (dasar) itu sangat dianjurkan, namanya di negara yang bahasa Inggris bukan bahasa utamanya ya,” tuturnya.
Setidaknya, pelajari kalimat-kalimat dasar seperti untuk transaksi jual-beli, menyapa, menanyakan alamat atau tempat makan, dan lokasi toilet.
Baca juga: Liburan ke Sungai Han Korea, Bisa Menjajal 6 Aktivitas Seru Ini
Jika ingin belanja, wisatawan juga sebaiknya menentukan anggaran dan tempat yang dituju.
Bagi penggemar Kpop, kata Geby, biasanya akan datang ke toko-toko resmi yang menjual pernaik-pernik idol Kpop dan sudah disediakan oleh agensi mereka, salah satunya SM Store.
Meski harganya tidak lantas berbeda dengan yang di Indonesia, menurutnya, keuntungan belanja di toko asalnya adalah karena hal-hal baru yang ditawarkan.
Untuk SM Entertainment, misalnya, sampai membuka pop-up store yang merupakan bentuk kerja sama boy group NCT dengan Sanrio dari Jepang.
Selain merchandise Kpop, wisatawan juga disarankan berbelanja di Myeongdong, surga belanja pencinta kosmetik dan fesyen, atau di Hongdae.
Kedua tempat tersebut menyediakan aneka kuliner lokal, pakaian murah, dan komestik yang menjadi salah satu keunggulan Korea Selatan.
“Turis banyaknya ke Myeongdong atau Hongdae. Oleh-oleh favoritku itu baju-baju Korea, karena memang cute (lucu). Jadi misalnya belikan buat teman-teman, yang paling aman itu beli baju,” pungkasnya.
Baca juga: Goa Gwangmyeong di Korea, Bekas Area Tambang yang Disulap Jadi Destinasi Indah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.