MALANG, KOMPAS.com - Masyarakat Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, Jawa Timur menggelar arak-arakan pada Senin (8/8/2022) untuk memperingati meningganya Mbah Sogol.
Ia merupakan seorang tokoh masyarakat yang membuka hutan dan menjadi penyebar agama Islam di sana.
Tampak kegiatan arak-arakan itu mengular hingga memadati sepanjang jalan Hayam Wuruk, Gondanglegi Kulon yang berjarak sekitar 1 kilometer, tepatnya dari halaman pasar Gondanglegi sampai makam Mbah Sogol.
Baca juga: Wisatawan di Kota Batu Tumpah Ruah Menyaksikan Karnaval 1.000 Banteng
Rombongan peserta arak-arakan terlihat menggunakan baju adat jawa tradisional seperti surjan dan jawi jangkep untuk peserta pria, dan baju kebaya untuk peserta perempuan.
Selain itu, setiap rombongan juga membawa nasi tumpeng, serta gunungan ruas bambu yang berisi makanan di dalamnya.
Menariknya sebelum masuk area pemakaman, gunungan ruas bambu itu diperebutkan oleh warga sekitar yang menonton arak-arakan tersebut.
Ketua Komunitas Pemerhati Makam Mbah Sogol, Abdul Fattah mengatakan, acara dilaksanakan setiap bertepatan pada tanggal 10 bulan Muharram dalam kalender Islam.
Baca juga: 13 Wisata Pantai di Malang, Ada yang Mirip Bali dan Raja Ampat
Kegiatan ritual arak-arakan itu pertama kali dicetuskan pada tahun 2011. Kala itu, menurut Fattah, acara diawali dengan kegiatan ritual tahlil di kawasan makam Mbah Sogol.
"Kemudian seiring berjalannya waktu, kita sepakat untuk menggelar kegiatan arak-arakan ini sebagai rangkaian ritual peringatan haul," kata dia kepada Kompas.com.
Tujuannya, adalah untuk melestarikan ingatan masyarakat tentang Mbah Sogol selaku tokoh bagi masyarakat Gondanglegi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.