Setelah puas makan siang, kamu dapat melanjutkan perjalanan ke Museum Perumusan Naskah Proklamasi yang berada di Jalan Imam Bonjol No. 1, Menteng, Jakarta Pusat.
Perjalanan sekitar 1,5 km ini dapat ditempuh dalam waktu 5 menit menggunakan kendaraan bermotor atau sekitar 19 menit dengan jalan kaki melalui Jalan Teuku Umar.
Baca juga: Museum Perumusan Naskah Proklamasi: Sejarah, Perkembangan, dan Isinya
Mengutip Kompas.com (16/04/2021), bangunan yang dulunya merupakan kediaman Laksamana Tadashi Maeda ini merupakan tempat disusunnya teks proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Laksamana Maeda yang saat itu menjabat sebagai perwira angkatan laut Jepang mengizinkan Soekarno, Mohammad Hatta, Ahmad Subardjo, dan Sayuti Melik untuk merumuskan dan mengetik teks proklamasi di kediamannya.
Baca juga: Rayakan Momen 17 Agustus dengan Wisata Virtual ke Museum Perumusan Naskah Proklamasi
Bangunan ini akhirnya diresmikan menjadi Museum Perumusan Naskah Proklamasi pada 26 Maret 1987.
Museum ini terdiri dari 4 ruangan yang berisi benda-benda yang digunakan dalam perumusan naskah proklamasi seperti piano tempat Soekarno dan Hatta menandatangani naskah tersebut dan teks proklamasi asli yang ditulis oleh Soekarno.
View this post on Instagram
Sore hari, kamu dapat melakukan perjalanan ke Tugu Proklamasi di Jalan Proklamasi No. 10, Menteng, Jakarta Pusat. Tugu tersebut dulunya berada di Jalan Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta, tetapi kini sudah berganti nama menjadi Jalan Proklamasi.
Perjalanan berjarak 2,5 km ini dapat ditempuh dalam waktu 12 menit menggunakan kendaraan bermotor melalui Jalan Pangeran Diponegoro atau kamu dapat berjalan kaki sejauh 1,9 km yang akan menghabiskan waktu lebih kurang 23 menit.
Baca juga: Tugu Proklamasi, Monumen Peringatan Kemerdekaan Indonesia
Tugu Proklamasi adalah monumen yang dibangun untuk memperingati proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Melansir Kompas.com (14/02/2022), monumen ini dibangun pada tahun 1946 dalam rangka satu tahun kemerdekaan Indonesia dan diresmikan pada 17 Agustus 1946 oleh Perdana Menteri Sutan Syahrir.
Namun, tugu tersebut kemudian dibongkar atas perintah Soekarno pada 15 Agustus 1960. Tugu tersebut kemudian baru dibangun kembali saat era Orde Baru.
Baca juga: Tugu Proklamasi, Digagas 5 Tokoh Perempuan hingga Pernah Dihancurkan karena Dikira Tugu Linggarjati
Atas persetujuan Soeharto, pembangunan kembali Tugu Proklamasi dilakukan dan akhirnya diresmikan pada 17 Agustus 1972.
Tugu ini terdiri dari 3 bangunan yaitu Monumen Proklamator, Tugu Peringatan Satoe Tahoen Republik Indonesia, dan Tugu Petir.
Jika sudah puas mengamati dan berfoto-foto di monumen tersebut, kamu bisa pulang atau melanjutkan petualangan ke destinasi lainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.