Raden Saleh melukis dua versi dari peristiwa erupsi Gunung Merapi, yakni pada siang hari dengan nama "Merapi, Eruption by Day" dan malam hari bertajuk "Merapi, Eruption by Night".
Berbeda dengan versi malam hari, lukisan versi siang hari menggambarkan batu-batu turun menggelinding dari puncak Gunung Merapi, ditambah awan hitam yang kontras dengan warna langit di sekitarnya.
Karya seni berangka tahun 1865 ini dilukis dengan cat minyak di atas kanvas, menurut laman Dinas Kebudayaan DKI Jakarta.
Baca juga: Tiga Lukisan Raden Saleh Direstorasi
Candi Mendut di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, juga pernah menjadi salah satu obyek lukisan Raden Saleh.
Dilansir dari laman kebudayaan.kemdikbud.go.id, karya bertajuk "Javanese Temple in Ruins" ini merupakan salah satu pesanan dari pengusaha keturunan Skotlandia, Alexander Fraser.
Dalam lukisan tersebut, candi bercorak Buddha ini terlihat sedikit rusak. Di sekitarnya juga tampak orang-orang yang tengah melakukan berbagai kegiatan, dari berkumpul hingga melakukan persembahan doa.
Baca juga: Lukisan Raden Saleh Selesai Direstorasi
"Penangkapan Pangeran Diponegoro" menjadi salah satu karya Raden Saleh yang populer.
Karya seni tersebut mengilustrasikan pengkhianatan Pemerintah Belanda terhadap Pangeran Diponegoro, pahlawan nasional Indonesia yang lahir di Yogyakarta.
Sebelumnya pelukis Nicolaas Pieneman sudah membuat lukisan ini terlebih dahulu. Namun, dikutip dari Kompas.com, Rabu, Raden Saleh tidak setuju sehingga melakukan sejumlah perubahan.
Kini karya seni itu terpajang di Ruang Pamer Utama Museum Istana Kepresidenan Yogyakarta.
Baca juga: Rumah Raden Saleh Dikonservasi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.