Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemula Jangan Asal Menyelam, Pahami Risiko yang Mengintai

Kompas.com - 07/09/2022, 13:04 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Scuba diving atau singkatan dari Self Contained Underwater Breathing Apparatus adalah kegiatan menyelam di bawah permukaan air dengan memakai alat bantu pernapasan berupa tabung udara.

Meski aman dilakukan, tentunya ada sejumlah risiko yang harus disadari, khususnya bagi pemula.

Baca juga: 10 Kegiatan Wisata di Desa Arborek Raja Ampat, Diving di Dua Spot Keren

Jadi, jangan asal menyelam. Kamu harus membekali diri dengan berbagai informasi seputar menyelam dan memahami risiko yang dihadapi.

"Seperti kegiatan di alam terbuka yang lain, kita bermainnya di lingkungan terbuka yang tidak bisa kita kontrol. Di situ sudah ada risiko dari alamnya sendiri," kata instruktur scuba diving sekaligus country manager DAN (lembaga keselamatan penyelaman terbesar dan tertua di dunia) di Indonesia, Rendra kepada Kompas.com di sela acara Deep and Extreme Indonesia 2022 di Senayan, Sabtu (03/09/2022).

Baca juga: 10 Kegiatan Wisata di Desa Arborek Raja Ampat, Diving di Dua Spot Keren

Beberapa hal berisiko yang bakal dihadapi saat menyelam seperti kondisi arus, ombak, kondisi dasar laut, suhu, hingga masalah kesehatan penyela.

"Begitu menyelam, maka kita berhubungan dengan masalah tekanan, karena semakin dalam kita menyelam, tekanan di sekitar kita semakin besar dan itu ada risikonya ke tubuh manusia," ujar dia.

Waspadai barotrauma, cedera akibat tekanan

Rendra mengatakan, barotrauma adalah cedera akibat tekanan dan paling umum dihadapi seorang penyelam.

"Ini bisa menimbulkan gangguan pendengaran karena tidak melakukan ekualisasi secara benar, gangguan sinus, penyakit dekompresi, itu yang paling rawan," tuturnya.

Baca juga: Kapan Waktu Terbaik Menyelam di Raja Ampat?

Sebagai informasi, ekualisasi adalah cara untuk menyeimbangkan tekanan udara di rongga telinga, agar gendang telinga tidak pecah.

Sedangkan penyakit dekompresi merupakan gangguan terhadap tubuh manusia yang disebabkan oleh gas yang dihirup saat berada di lingkungan yang bertekanan.

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Idealnya, seorang penyelam rekreasi bisa berada di bawah permukaan air sekitar 50 menit hingga satu jam, dengan kedalaman maksimal 20 meter.

Namun, hal ini tergantung pada banyak faktor lainnya, seperti kedalaman, suhu, hingga jenis gas yang dihirup.

Baca juga: Hati-hati! Lakukan Hal Ini Jika Bertemu Ubur-Ubur Saat Menyelam

Itulah mengapa seorang penyelam pemula disarankan untuk mengikuti kelas terlebih dulu, agar dibekali keterampilan dan pengetahuan mengatasi risiko-risiko penyelaman.

"Menyelam itu menyenangkan, tapi harus disadari juga punya risiko."

"Nah, jadi untuk pemula yang mau menyelam, yang harus dilakukan adalah mengikuti pendidikan dasar sebagai penyelam, agar diberikan bekal tentang keterampilan dan pengetahuan mengatasi risiko-risiko penyelaman," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Travel Update
Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Travel Update
Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Travel Update
Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Jalan Jalan
Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Jalan Jalan
Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Travel Update
Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Jalan Jalan
YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Jalan Jalan
Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Jalan Jalan
Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Travel Update
Pendaki Penyulut 'Flare' di Gunung Andong Terancam Di-'blacklist' Seumur Hidup

Pendaki Penyulut "Flare" di Gunung Andong Terancam Di-"blacklist" Seumur Hidup

Travel Update
10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

Jalan Jalan
Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Travel Tips
Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com